Orkes Melayu Tergeser Elektone, Penyanyi Ini Sebut Perbedaan Tampil Diiringi Full Orkes dan Elektone

ANITA Kim Chin yang terjun menjadi penyanyi sejak tahun 2007 hingga sekarang mengatakan sudah pernah diiringi musik

Editor: Eka Dinayanti
BPost Cetak

BANJARMASINPOST.CO.ID - ANITA Kim Chin yang terjun menjadi penyanyi sejak tahun 2007 hingga sekarang mengatakan sudah pernah diiringi musik full orkes hingga organ tunggal.

Menurut dia, menyanyi diiringi full orkes beda dengan hanya organ tunggal.

"Orkes identik dengan lagu dangdut semua, sedangkan musik elektone bisa semua genre lagu."

Selain itu, bila menyanyi diiringi orkes, suasanaa musik hidup banget.

"Berasa artis kaya di TV kalau kita menyanyi," tuturnya.

'Matinya' orkes full musik, dengan kehadiran organ tunggal di era tahun 2000-an.

Kehadiran alat musik cukup canggih, hanya dimainkan satu orang dan bisa mengiringi penyanyi ini perlahan tapi pasti mampu menggeser full orkes melayu.

Baca: Kangen Power Metal, Fans Berharap Arul Manggung Lagi di Banjarmasin

"Jumlah musik elekton yang ada di Banjarmasin yang terdaftar di PAMMI Kalsel sekitar 106-an. Ditambah yang tak terdaftar bisa lebih dari itu," kata Ancah Rezky.

Saking banyaknya jumlah musik organ tunggal, berdampak terjadi persaingan dalam mendapat job.

Rollu, pemilik musik electon Surya Arina, mengaku ada pemilik organ tunggal'banting harga' hingga Rp 750.000 sehingga merusak pasaran.

"Kalau kami sekali tampil sewanya Rp 2,5 juta - Rp 3 juta, termasuk dua penyanyi dan MC. Ini sesuai kualitas soundsistem dan suara musik yang ditampilkan maksimal," katanya.

Menurut dia, bila ada yang sewa musik elekton Rp 750.000, sebenarnya cukup memprihatinkan.

Logikanya saja, di tempatnya membayar pemain organ Rp 500.000, penyanyi Rp 250.000.

Belum lagi sewa mobil mengangkut peralatan, biaya pemeliharaaan alat dan lain-lainnya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved