Menilik Kampung Kusta Tapin
Penderitaan Para Penghuni Kampung Kusta: "Sayuran Tak Ada yang Beli, Jualan Arang Pun Tidak Laku"
Saking takutnya warga Tapin terhadap penyakit kusta, sampai-sampai kayu arang hasil produksi para penderita tidak dibeli warga.
Penulis: | Editor: Elpianur Achmad
BANJARMASINPOST.CO.ID, RANTAU - Saking takutnya warga Tapin terhadap penyakit kusta, sampai-sampai kayu arang hasil produksi para penderita penyakit kusta itu tidak dibeli warga.
Adalah Martoyo yang pernah menjadi kepala desa dan Lurah Bitahan mengatakan pada tahun 90-an, para penderita kusta mereka bercocok tanam berupa sayur-sayuran, tetapi hasil pertanian mereka tidak ada yang membeli, sebab orang takut dengan kusta.
Akhirnya penderita kusta itu beralih mengolah kayu arang, ternyata banyak juga tidak mau membeli karena takut dengan kusta, jelas Martoyo.
Baca: Penghuni Kampung Kusta Dikucilkan dan Dibuli di Sekolah, Saniah Tak Mau Melanjutkan ke SMP
Baca: Ternyata Masih Ada 28 Orang Eks Penderita di Kampung Kusta Bitahan, Begini Nasib Mereka Kini
Baca: Situs Barak Kusta Masih Berdiri, Sebelum Tahun 2000-an Sempat Disebut Kampung Angker dan Ditakuti
Saking takutnya warga dengan penderita kusta, kayu arang produksi penderita kusta saja tidak mau dibeli warga, jelas Martoyo.
Tapi itu 20 atau 30 tahun lalu. Sekarang sudah sirna ketakutan masyarakat dengan penyakit kusta, pungkas Martoyo kepada BPost online, Sabtu (17/3/2018). (banjarmasinpost.co.id/Him)
