Kriminalitas Regional
7 Fakta Tentang Abu Hamzah, Bos Abutours Penipu Uang Jamaah Rp1,8 Triliun, 1 & 9 Sangat Kontras
Jamaah calon umrah Abutours yang tidak diberangkatkan itu berasal dari 15 provinsi.
“Pak Haji sangat low profile. Beliau tidak suka publikasi dan tidak mau muncul di media,” kata beberapa petinggi Abutours ketika coba dilobi untuk mempertemukan dengan Sang Bos.
Hamzah baru muncul ke publik usai wawancara khusus dengan Tribun Timur pada hari Selasa, 19 September 2017 malam.
Baca: Lihat Perjuangan Murid SD Ini, Harus Seberangi Sungai Buaya yang Deras Demi Mencapai Sekolah
Dalam sesi wawancara khusus itu, Hamzah menegaskan lagi kepribadiannya. Dia mengaku low profile, tidak ingin diekspos publik. Media lokal hingga nasional, media cetak hingga elektorik antre mewancaranya. Namun ditolaknya.
“Insyallah, kita aman-aman saja. Kami tetap akan memberangkatkan jamaah sesuai jadwal, “ katanya kepada Tribun, di lantai 3 Silverhawk, kafe miliknya di Jl Mappaoddang, Mamajang, Makassar, Selasa (19/9/2017) malam.
Itulah kali pertama, Hamzah berbicara terbuka kepada media massa, setelah rangkaian verifikasi oleh otoritas haji dan umrah provinsi, Kementerian Agama Wilayah Sulsel (Kemenag) Sulsel, dan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi Sulsel terdiri dari 7 lembaga pemerintah; Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Polda Sulsel, Kejati Sulsel, Dinas Koperasi Sulsel, Dinas Kominfo Sulsel, dan Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah.
Didampingi Manager Distrik Abutours and Travel Wilayah Timur Elan Suherlan, dan sejumlah petinggi kelompok usaha ini, Abu Hamzah beberapa kali menegakskan, akan memberangkatkan jamaah, mulai Oktober 2017.
4. Jadi Tukang Cuci Piring di Pizza
Hamzah mengaku jiwa enterpreneurship dalam dirinya mulai tumbuh setelah menjadi tukang cuci piring di salah satu restoran cepat saji, Pizza Hut, di Mal Panakkukang, Makassar.
"Setahun lebih saya di sana. Kerjaanya jadi tukang cuci piring. Di Pizza saya banyak belajar. Salah satunya sistem dan pengembangan usahanya," kata Hamzah dalam sesi wawancara khusus dengan Tribun Timur tersebut.
5. Jatuh Bangun Jualan Es Teler
Tak dijelaskan tahun berapa Hamzah jadi tukang cuci piring di Pizza. Dia mengaku resign dari Pizza karena ingin mengembangkan diri, apalagi usianya masih muda. Ia ingin berwirausaha sendiri.
"Modal saya dari gaji saat bekerja di Pizza Hut. Saya jualan es teler saat itu. Buat gerobak dan jualan ke sana kemari. Alhamdulillah untungnya bisa buat makan sehari-hari," katanya.
Namun, usahanya berbuah manis, kala Ramadan tiba. Temannya sewaktu kecil, ia panggil dengan nama Aan. Menawarkan tempat untuk dia stay berjaualan.
"Waktu itu Aan menawarkan saya tempat untuk berjualan di Pantai Losari. Saya bilang kan biasa penjual di situ digusurki. Tetapi karena ini semacam bazzar sampai 30 hari makanya saya terimaki," kata Hamzah sapaan kerabatnya.
Sehari, ia bermodalkan Rp 50 ribu bisa untung Rp 250 ribu. Daganganya cepat habis sebelum buka puasa tiba kala Ramadan 2006 silam.
"Hingga 30 hari, untung saya hingga Rp 60 juta. Saya sujud syukur. Allah memberi jalan, Alhamdulillah," ujarnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/bos-abutours-muhammad-hamzah_20180324_065618.jpg)