Menguak Fenomena Permen Cinta
Fenomena Permen Cinta Rambah Warga Banua, Ini Kata MUI Kalsel
H.Aspihani Lc selaku Sekretaris komisi fatwa Majelis Ulama Indonesia Kalsel, menanggapi adanya fenomena "permen cinta"
Penulis: Nurholis Huda | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - H.Aspihani Lc selaku Sekretaris komisi fatwa Majelis Ulama Indonesia Kalsel, menanggapi adanya fenomena "permen cinta" yang juga menyasar warga Banjarmasin dan sekitarnya.
Ia menyebut bahwa permen itu lebih baik dihindari.
"Berkesimpulan bahwa lebih baik dihindari, soalnya menurut cerita tadi dimana permen itu tak jelas komposisinya dan tak ada label halalnya, karena itu bahwa lebih baik dihindari sebab kurang jelas halal dan haramnya. Namanya masuk dalam hukum syubhat (samar samar tak jelas halal dan haramnya) sebab tak tau komposisinya. Halal itu jelas, haram itu jelas yang ditengah tengah itu syubhat. Barang siapa yang meninggalkan hal yang syubhat maka ia lebih aman, " kata H. Aspihani Lc, Sabtu (24/3/2018).
Melihat dari sisi sejarah belum ada yang spesifik tentang permen cinta ini.
Baca: Warga Kayutangi Ini Pernah Ditawari Permen Cinta Via BBM, Wow! Makin Dikunyah Makin Hot
Baca: Bukan Cuma Pria, Wanita Pun Bila Sudah Merasakan Permen Cinta, Efeknya Bikin Wow
Namun jika mengaca untuk kegunaan bahwa dilihat dari niat, dimana jika kegunaannya adalah untuk menjaga keharmonisan rumahtangga maka niatnya baik.
Tapi berikutnya yang juga harus dipertimbangkan dan dicari yakni adalah aspek mudhorot atau bermanfaat.
Baca: Berbeda dengan Lucinta Luna, Transgender Ini Sadar dan Ingin Menjadi Laki-laki Usai Merasakan Ini
Baca: Waduh Mantan Kepala Desa Cambuk Istri di Tengah Kota Gara-Gara Ini
"Kalau misalkan obat itu efek sampingnya seperti viagra, dan menyerang jantung maka itu berbahaya. Sebab itu efek ke jantung dan seperti kita usia yang 45 itu berbahaya sebab dipaksa untuk memacu jantungnya. Jika mudhorot nya lebih banyak maka bisa haram. Tapi kalau tidak berupa dimakan atau hanya dioles dan cara kerjanya diluar semisal disemprot dan menyebabkan kulit kurang sensitif (katur) maka itu disebutkan hanya efeknya, hanya panas dan malah tak membuat efek puas. Sehingga dihindari sebab bisa jadi haram sebab jika dua hal ditinjau dari sisi mudhorotnya lebih banyak dibandingkan manfaatnya, " kata Aspihani.
Masih bisa memilih alternatif yang lain yang alami semisal telur dan madu.
"Sehingga pilihan alami masih ada dibandingkan dengan permen yang kurang jelas komposisinya," kata dia.
(Banjarmasinpost.co.id/huda).
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/permen-cinta_20180324_114209.jpg)