Seputar Kalteng
Mahasiswa Akbid Diberikan Pemahaman Soal Berita Hoax di Medsos
Menjelang pelaksanaan Pemilu Legislatif maupun Pilpres yang akan dilaksanakan tahun depan banyak beredar
Penulis: Fathurahman | Editor: Ernawati
BANJARMASINPOST.CO.ID, PALANGKARAYA - Menjelang pelaksanaan Pemilu Legislatif maupun Pilpres yang akan dilaksanakan tahun depan banyak beredar berita provokatif dan berita hoax di Media Sosial, sehingga menggugah PWI Kalteng, melakukan pencerahan tentang pembuatan berita sesuai kaidah jurnalistik.
Pencerahan kali ini diberika kepada Mahsiswa dan Mahasiswi Akademi Kebidanan Betang Asi Palangkaraya, agar tidak salah dalam men-share berita dan tidak ikut-ikutan melakukan penyebaran berita hoax di media sosial.
Baca: 3 Link Live Streaming Liga 1 2018 Barito Putera vs PSM Makassar di TV One & Vidio.com
Baca: Sadis, Ibu Guru Cantik di NTT Dibunuh Suami Lalu Mayatnya Digantung di Pohon Mangga
Konsultan jurnalistik H Sutransyah, saat memberikan, pengetahuan tentang ilmu jurnalistik, Senin (16/4/2018) menyebutkan, cara sederhana yang bisa diterapkan untuk menyaring berita yang benar dan mana berita Hoax di media online dan media sosial.
"Cara itu adalah meneliti kelengkapan unsur 5 W+1 H yang terkandung di dalam berita, yang benar harus selalu didasari fakta. Fakta tersebut terkandung dalam unsur berita 5 W+1 H. Jika unsur tersebut tidak tersampaikan lengkap dalam berita, maka kebenaran berita itu patut dipertanyakan,” kata Sutransyah.
Saat memberi paparan dalam kegiatan sosialisasi “Cerdas Menggunakan Media Sosial” di Aula Akademi Kebidanan (Akbid) Betang Asi, Palangkaraya, Senin (16/4/2018) pagi, Sutransyah yang juga Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kalimantan Tengah (Kalteng) mengingatkan unsur utama dalam pembuatan berita yakni harus memenuhi unsur 5W+1H yakni What, Who, When, Where, Why, dan How.
Ditambahkannya, keenam unsur berita itu wajib dipenuhi pembuat berita atau wartawan yang membuat berita di media massa.
Dengan demikian, keabsahan informasi tersebut bisa dinilai sendiri oleh pembaca,termasu menjaga stabilitas, agar berita yang disuguhkan tidak berupa berisi provokasi yang bisa memecah belah bangsa. (banjarmasinpost.co.id/faturahman)
