Beredar Percakapan Donald Trump dengan Vladimir Putin, Ada Sebut Soal PSK!

Mantan Direktur Badan Penyelidik Federal Amerika Serikat ( FBI ) James Comey dilaporkan menyerahkan memo berisi percakapannya

Editor: Ernawati
Presiden AS Donald Trump (kanan)
Presiden AS Donald Trump (kanan) bersama Presiden Rusia Vladimir Putin saat menghadiri konferensi APEC di Danang, Vietnam.(MIKHAIL KLIMENTYEV / SPUTNIK / AFP) 

BANJARMASINPOST.CO.ID, WASHINGTON DC - Mantan Direktur Badan Penyelidik Federal Amerika Serikat ( FBI ) James Comey dilaporkan menyerahkan memo berisi percakapannya dengan Presiden Donald Trump.

Dilansir CNN Kamis (19/4/2018), dalam memo itu terdapat tujuh percakapan yang terjadi dalam kurun waktu 7 Januari sampai 11 April 2017.

Salah satu bagian paling menarik di mana Comey menulis soal percakapan antara Trump dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Dalam memo bertanggal 7 Januari 2017, Trump berkata bahwa dia tidak bersama Pekerja Seks Komersial ( PSK) ketika berkunjung ke Moskow pada 2013.

Penegasan itu diucapkan Trump menyusul sebuah dokumen yang dirilis oleh kalangan oposisi menyikapi hasil Pemilu Presiden di November 2016.

Baca: Ribut-ribut Facebook Ditutup Lalu Diblokir 24 April, Ini Fakta Sesungguhnya

Baca: Wah Indahnya Tempat Pernikahan Syahnaz dan Jeje Govinda di Hari Kartini

Baca: Tragis! Begini Nasib 5 Pemain Senior Persib Bandung yang Tersisih karena Pelatih Mario Gomez

Kemudian di memo bertanggal 27 Januari, Comey menulis bahwa Trump kembali menyatakan bahwa segala isu PSK yang menerpanya adalah omong kosong.

"Namun, saat itu Putin berkata kepadanya bahwa Rusia mempunyai PSK terbaik di dunia," ulas Comey dalam memonya tersebut.

Kemudian di tanggal yang sama, Trump kembali berkata kepada Comey bahwa dia merasa "sangat keberatan" dengan mantan Penasihat Kemanan Nasional Michael Flynn.

Trump menyalahkan Flynn karena tidak memberi tahu untuk membalas ucapan selamat yang dilontarkan oleh para pemimpin dunia.

Comey menulis, saat itu Trump berkata kalau dia bakal kecewa jika dia memberikan ucapan selamat kepada orang, namun harus menunggu hingga enam hari lamanya.

Trump kemudian menunjuk kepalanya sendiri, dan berujar kalau Flynn mempunyai masalah pertimbangan yang sangat serius.

"Saya tidak berkomentar pada saat itu, dan juga tidak ada pertanyaan apakah FBI sudah mengontak Jenderal Flynn," ulas Comey.

Baca: Kejadian Langka! Siaran Langsung Kim Jong Un Lintasi Garis Demarkasi Militer Korut-Korsel

Baca: Inilah yang Bakal Jadi Batu Sandungan Anies Baswedan Menjadi Cawapres Prabowo

Flynn mengundurkan diri pada 13 Februari 2017. Kemudian di Desember 2017, dia mengaku telah memberi kesaksian palsu kepada FBI.

Flynn menyatakan, dia mengaku telah terlibat pembicaraan dengan mantan Duta Besar Rusia untuk AS, Sergey Kislyak atas perintah "anggota senior Tim Transisi Presiden".

Media AS kemudian memberitakan bahwa "anggota senior" tersebut merupakan penasihat sekaligus menantu Trump, Jared Kushner.

Kemudian, dalam percakapan terakhir mereka di 11 April 2017, Trump mengatakan kalau dia membutuhkan loyalitas Comey.

"Saya sudah sangat loyal kepada Anda. Sangat, sangat loyal. Kita punya hal itu, jika Anda perlu tahu," ujar Trump dalam memo Comey.

Lebih lanjut, memo pengakuan Comey diserahkan kepada Kongres AS melalui Kementerian Kehakiman.

Namun, Partai Republikan memperdebatkan validitas memo tersebut.

Sementara Trump melalui kicauannya di Twitter menyindir Comey telah membocorkan beberapa informasi yang seharusnya rahasia.

"Wow! Apakah perburuan akan 'Penyihir Putih' ini bakal terus berlanjut?" tanya presiden berusia 71 tahun tersebut. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul : Putin Dikabarkan Sebut Rusia Punya "PSK Terbaik di Dunia" kepada Trump

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved