Jendela Dunia

Bocah 14 Tahun Menangis saat Dihukum Mati Kursi Listrik, 70 Tahun Baru Terbongkar Ia Tak Bersalah

Pada Maret 1944, polisi datang untuk menemui George Stinney Jr., yang saat itu masih berusia 14 tahun.

Editor: Didik Triomarsidi
washingtonpost.com
George Stinney Jr dieksekusi pada 1944. 

Dia mengatakan, dia bersamanya pada saat dugaan kejahatan terjadi.

Keduanya tengah menyaksikan sapi keluarga mereka makan rumput di dekat beberapa rel kereta api, di dekat rumah mereka ketika kedua gadis yang mati itu mengendarai sepeda mereka.

Tapi polisi menuduh Stinney membunuh para gadis tersebut saat memetik bunga liar.

Pada sidang di bulan Januari beberapa tahun yang lalu, keluarga Stinney menuntut sidang baru.

Mullen mendengar kesaksian dari saudara-saudari Stinney, seorang saksi dari kelompok pencari yang menemukan tubuh korban, dan ahli yang menantang pengakuan Stinney.

Seorang psikiater forensik anak memberikan kesaksian minggu ini bahwa pengakuan Stinney seharusnya tidak pernah dipercaya.

"Ini adalah pendapat profesional saya, dengan tingkat kepastian medis yang wajar, bahwa pengakuan yang diberikan oleh George Stinney Jr. pada atau sekitar 24 Maret 1944, paling baik dikarakteristikkan sebagai pengakuan patuh dan palsu," kata Amanda Sales kepada pengadilan, menurut NBC News.

"Itu tidak bisa diandalkan."

Namun, beberapa orang berpendapat bahwa pengakuan bersalah Stinney sudah jelas.

Pada saat itu, seorang petugas penegak hukum bernama HS Newman menulis dalam pernyataan tertulis, "Saya menangkap seorang anak laki-laki dengan nama George Stinney."

"Dia kemudian membuat pengakuan dan memberi tahu saya di mana menemukan sepotong besi sepanjang 15 inci."

"Dia mengatakan dia meletakkannya di selokan sekitar enam kaki dari sepeda."

James Gamble, yang ayahnya adalah sheriff pada waktu itu, mengatakan kepada Herald pada tahun 2003 bahwa dia berada di kursi belakang bersama Stinney ketika ayahnya mengantar anak itu ke penjara.

"Tidak ada keraguan tentang dia yang bersalah," katanya.

Stinney masih terlalu muda saat dihukum mati. Tali kursi listrik tersebut terlalu besar untuk tubuhnya yang lemah.

Koran-koran pada saat itu melaporkan bahwa dia harus duduk di tumpukan buku untuk mencapai topi baja.

Dan ketika saklar dinyalakan, guncangan itu merobohkan tubuhnya, memperlihatkan wajahnya yang penuh air mata.

Pada 17 Desember 2014, secara anumerta George dinyatakan tidak bersalah, 70 tahun setelah hukuman matinya. (Intisari-Online.com/Adrie P. Saputra)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved