Selebrita
Buntut Kasus Pelecehan Via Vallen, Tagar #sayajuga Bermunculan, Ini Kisah Kirana Larasati
Aktris cantik ini menuliskan status di Twitternya pada Selasa (5/6/2018) lalu tentang pengalaman masa kecilnya
Penulis: Yayu Fathilal | Editor: Elpianur Achmad
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN -Setelah merebak kasus pelecehan seksual berupa pesan tak menyenangkan dialami pedangdut Via Vallen oleh pesepakbola top negeri ini, Kirana Larasati angkat bicara.
Aktris cantik ini menuliskan status di Twitternya pada Selasa (5/6/2018) lalu tentang pengalaman masa kecilnya yang juga pernah mengalami pelecehan seksual.
Bedanya, jika Via Vallen di pesan Instagram alias secara tak langsung, maka Kirana mengalaminya secara langsung.
Dia menceritakan saat itu usianya baru 10 tahun dan masih bersekolah kelas lima SD.
Baca: Live O Channel! Link Live Streaming Bhayangkara FC vs Madura United Liga 1 Malam Ini Jam 20.30
Saat dia di jalan, payudaranya pernah dipegang oleh remaja berseragam SMA.
Dia sangat ketakutan, gemetar dan menangis lalu berlari.
Dia merahasiakan itu dari orangtuanya karena malu.
Ini merupakan sebuah pengalaman yang sangat membuatnya trauma.
“Pertama kali alami pelecehan seksual umur 10 tahun, kelas 5 SD. Payudara saya dipegang anak remaja pakai baju SMA di jalanan. Saya cuma bisa gemetar dan nangis lari. Mau bilang orang tua tapi malu. Sangat traumatik. #sayajuga,” ungkapnya.
Cuitannya ini ditanggapi banyak warganet.
Baca: Live O Channel! Link Live Streaming Bhayangkara FC vs Madura United Liga 1 Malam Ini Jam 20.30
Ada yang juga menceritakan pengalaman pahit mereka pernah dilecehkan secara seksual, ada juga menceritakan pengalaman orang lain yang mereka kenal.
Belakangan ini, di Twitter ramai bermunculan tanda pagar atau hashtag #sayajuga.
Jika diklik, isinya berupa curhatan para warganet tentang pengalaman pahit mereka pernah dilecehkan secara seksual, termasuk ada curhatan Kirana Larasati tersebut.
Cukup banyak kejadiannya dan tentunya membuat miris, dari yang hanya dicolek, diremas bagian intimnya hingga diperkosa oleh orang yang mereka kenal.
Mereka mengaku enggan mengatakannya ke orang-orang, terutama ke orangtua karena malu dan takut.
