Pilkada Serentak 2018
Pendukung Appi-Cicu Klaim Menangkan Pilkada Makassar Hasil Rekap Formulir C1 Saksi
Pendukung Appi-Cicu Klaim Menangkan Pilkada Makassar Hasil Rekap Formulir C1 Saksi
BANJARMASINPOST.CO.ID, MAKASSAR - Tim Paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin-Andi Rachmatika Dewi (Appi-Cicu), akhirnya merilis hasil penghitungan real count internal, Rabu (27/6/2018).
Berdasar data real count sejumlah 2.483 TPS dari total 2.670 TPS yang ada di Makassar atau presentase suara sebanyak 93 Persen dari total suara sah.
Perolehan data tersebut berdasarkan dari data C1 yang dikumpulkan oleh Saksi Appi-Cicu yang berada di TPS yang kemudian diinput di Posko Komando Appi-Cicu, Jl AP Pettarani, Rabu (27/6/2018) Malam.
Ketua Tim Pemenangan Appi-Cicu, Farouk M Beta, dalam jumpa persnya mengungkapkan alasan data tersebut lambat diumumkan.
Baca: Pilkada Makassar Bisa Diulang 2020: Kotak Kosong Kalahkan Calon Tunggal
"Kami terlambat yang pertama menunggu Pak Appi berbuka puasa dulu karena sementara puasa syawal, kemudian data yang diinput mengalami keterlabatan karena saksi yang ditugaskan agak lambat memasukan data, mereka merekap dulu per-kelurahan," ungkapnya.

Adapun data terakhir yang diinput hingga Pukul 18.00 Wita yakni
1. Appi-Cicu peroleh 52,21 Persen
2. Kolom Kosong 47,79 Persen.
Data masuk: 93%
"Kita berpatokan di C1 dan itu yang diserahkan saksi kami, dan sampai detik ini kita yakin dan Haqqul Yakin menang semoga hingga beberapa hari kedepan KPU umumkan dan sesuai dengam data real kami," tegasnya.
Terkait dengan sejumlah Quick Count yang memenangkan kolom kosong, Aru sapaan Farouk M Beta mengajak pihak-pihak lain yang tak menginginkan Appi-Cicu pimpin Makassar agar menghentikan pembetukan opini di masyarakat.
"Beberapa jam kita disibukkan terkait penginputan ini, terus yang beredar itu kan cuma memggunakan beberapa sampel jadi jangan terus membentuk opini di Masyarakat," tuturnya.
Baca: Sejarah Baru! Hasil Quick Count Pilkada Makassar, Calon Tunggal Kalah dari Kotak Kosong
Dalam orasinya Appi menyampaikan apresiasi kepada warga Makassar yang memberi kepercayaan kepada dirinya bersama Rachmatika Dewi memimpin Makassar setelah era Danny Pomanto.
"Alhamdulillah. Ini kemenangan rakyat Makassar. Kami memilih menunggu hasil real count. Basis kami adalah C1 dari saksi. Insyaallah Makassar jauh lebih baik di masa mendatang.Terima kasih kepada seluruh masyarakat yang menyalurkan hak pilihnya. Terima kasih kepada teman-teman partai politik pengusung, terima kasih kepada seluruh saksi tapi perjuangan kita belum selesai. Mari kawal suara ini hingga pleno KPU Makassar," kata Appi dalam orasinya.
Kotak Kosong
Dikutip banjarmasinpost.co.id dari kompas.com, seperti diketahui, sejarah baru terjadi di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, calon tunggal, Munafri Arifuddin-Andi Rahmatika Dewi (Appi-Cicu) yang mendapat dukungan dari 10 partai besar kalah dari kotang kosong.
Berdasarkan hasil perhitungan cepat sementara dari beberapa lembaga survei, kotak kosong unggul atas Munafri Arifuddin-Andi Rahmatika Dewi (Appi-Cicu).
Ketua KPU Sulawesi Selatan Misna Attas dikonfirmasi terkait dengan keunggulan kotak kosong melawan calon tunggal Appi-Cicu enggan berkomentar banyak.
Baca: Jerman Tersingkir! Hasil (Skor) Akhir Korea Selatan vs Jerman di Grup F Piala Dunia 2018 - Skor 2-0
Dia mengaku, tidak bisa berkomentar karena hasilnya belum pasti. KPU menunggu hasil real count oleh KPUD Makassar.
“Saya tidak bisa berkomentar dulu karena baru selesai dilakukan pemungutan suara. Hasil pemungutan suara Pilkada Makassar sementara dalam perjalanan ke sini. Biarlah quick count yang dilakukan oleh lembaga survei, kami tetap berpatokan pada real count,” kata Misna saat ditemui di Hotel Grand Clarion Makassar, Rabu (27/6/2018) malam.
Jika hasil akhir real count adalah kotak kosong unggul dari calon tunggal, Misna mengatakan Makassar akan menggelar kembali Pilkada selanjutnya pada tahun 2020.
“Ya, kalau menang kotak kosong. Tidak mungkin kita Pilkada tahun depan, karena Pemilihan Presiden dan Pemilihan Legislatif. Ya, Pilkada selanjutnya ada pada tahun 2020,” tambahnya.
Appi-Cicu maju pada Pilkada Makassar dengan usungan 10 partai, yakni Partai Nasdem, Golkar, PDI-P, Gerindra, Hanura, PKB, PPP, PBB, PKS, dan PKPI.
Koalisi besar ini mengantongi 43 dari 50 kursi parlemen Makassar.
Dari hitung cepat yang dilakukan beberapa lembaga survei, kotak kosong unggul 53 persen suara.
Sedangkan, calon tunggal Appi-Cicu memperoleh suara sebesar 46 persen.
Kotak kosong menjadi pesaing Appi-Cicu, setelah KPUD Makassar mendiskualifikasi pasangan petahana, Mohammad Ramdhan Pomanto yang berpasangan dengan Indira Mulyasari Paramusti (Diami).
Diami maju dalam Pilkada Makassar 2018 melalui jalur perseorangan atau independen. Namun di tengah tahapan, terdapat sengketa Pilkada yang menyebabkan pasangan DIAMI terdiskualifikasi.
Awalnya, pasangan Diami digugat di Panwaslu terkait beberapa diduga pelanggaran Pilkada.
Namun, Panwaslu menolak gugatan tim Appi-Cicu dan menetapkan 2 pasangan calon dalam Pilkada Makassar 2018.
Baca: Update Perhitungan Suara Pilkada Tabalong : H Anang Syakhfiani-H Mawardi Masih Unggul
Tidak puas dengan putusan Panwaslu Makassar, tim Appi-Cicu mengajukan gugatan ke Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PT TUN) Makassar.
PT TUN Makassar pun menerima gugatan tim Appi-Cicu dan meminta KPU Makassar menggugurkan pasangan Diami.
Kemudian, KPU Makassar melakukan kasasi ke tingkat Mahkamah Agung (MA).
Lagi-lagi, putusan MA mempekuat putusan PT TUN Makassar agar pasangan Diami digugurkan dalam Pilkada Makassar 2018.
Akhirnya, pasangan Appi-Cicu menjadi calon tunggal Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar.
Baca: Hasil (Skor) Akhir Meksiko vs Swedia di Grup E Piala Dunia 2018 - Skor 0-3, Swedia ke 16 Besar!
Dalam surat suara, gambar Appi-Cicu melawan kotak kosong.
Dalam pemungutan suara yang berlangsung, Rabu (27/6/2018), kotak kosong mengungguli perolehan suara calon tunggal berdasarkan perhitungan cepat (quick count) beberapa lembaga survei dan real count yang dilakukan Wali Kota Makassar yang mengawasi jalannya Pilkada Makassar.
Munafri Arifuddin yang merupakan CEO PSM Makassar ini adalah menantu mantan Wakil Ketua MPR RI, Aksa Mahmud.
Adapun Aksa Mahmud adalah ipar dari Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). (*)
(TRIBUN-TIMUR.COM/ALFIAN)