Kurikulum 2013
Mulai Agustus, Tahun Ajaran Baru 2018/2019 Semua Sekolah Wajib Pakai Kurikulum 2013
Mulai Agustus, Tahun Ajaran Baru 2018/2019 Semua Sekolah Wajib Pakai Kurikulum 2013
BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA - Kurikulum 2013 hanya diterapkan sebagian sekolah di Indonesia. Sebagian lainnya menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) atau Kurikulum 2006.
Namun, mulai tahun ajaran baru 2018/2019, semua sekolah wajib menerapkan Kurikulum 2013.
Kewajiban semua sekolah menerapkan Kurikulum 2013 mulai tahun ajaran baru 2018 disampaikan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Baca: Jika Buku Kurikulum 2013 Belum Datang, Ini Seharusnya Dilakukan Pihak Sekolah
Seperti disampaikan Plt Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Hamid Muhammad.
Hamid mengatakan, saat ini terdapat sekitar 78.000 sekolah yang memasuki tahap akhir implementasi Kurikulum 2013.
"Tahun ini adalah tahun terakhir pelatihan dan pendampingan Kurikulum 2013. Tahun ini semua sekolah harus menggunakan Kurikulum 2013 tanpa kecuali," kata Hamid dalam pernyataan tertulis, Sabtu (30/6/2018).
Baca: Head to Head & Prediksi Skor Uruguay vs Portugal Babak 16 Besar Piala Dunia 2018 Live TransTV
Pendampingan sekolah penerima bantuan akan dilaksanakan mulai Agustus sampai Desember 2018.
Pendampingan itu untuk memperkuat pemahaman mengenai Kurikulum 2013 berikut perubahannya di lapangan, serta membantu mengatasi berbagai kendala yang muncul pada saat pelaksanaan kurikulum tersebut di sekolah.
Para pendamping diharapkan dapat mencermati dengan mendalam terkait apa saja yang terjadi di kelas.
Adapun target dari implementasi Kurikulum 2013 yang pertama adalah perubahan pendidikan karakter yang terintegrasi di sekolah, baik intrakurikuler, ekstrakurikuler, maupun kokurikuler.
Baca: Cara Nonton Live Streaming Uruguay vs Portugal di Babak 16 Besar Piala Dunia 2018 via Smartphone
Kemudian pemerintah menargetkan terjadi perubahan budaya literasi di sekolah. Misalnya, guru dapat menargetkan siswanya untuk menuntaskan 4 hingga 5 buku bacaan per tahun.
"Anak-anak jangan cuma disuruh untuk menghafal. HOTS (higher order thinking skills) itu bukan hanya milik anak SMA saja. Tetapi sejak dini harus diperkenalkan kepada peserta didik kita," ujarnya.
Sasaran terakhir, sekolah harus mampu memperkenalkan dan melatih keterampilan abad ke-21 ke peserta didik.
“Siswa harus dilatih untuk berpikir kritis, kreatif, komunikatif, dan mampu berkolaborasi,” kata dia.
Baca: Prediksi Skor Portugal vs Uruguay 16 Besar Live Trans TV Malam Ini, Ronaldo Berburu Top Skor!
Terkait pendampingan di daerah terdepan, tertinggal, dan terluar (3T), Hamid menegaskan akan memberikan penanganan secara khusus kepada sekolah-sekolah tersebut. "Kami, melalui LPMP (Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan) yang akan mendatangi sekolah-sekolah tersebut," katanya.