Ekonomi dan Bisnis
Pengrajin Mahar Rumahan Hasilkan Rp 1 Juta Perbulan, Bahan ini Masih Sulit Didapatkan di Banjarmasin
Dalam berbisnis harus pintar-pintar mencari dan menciptakan peluang, di antaranya memilih produk atau jasa yang selalu diperlukan
Penulis: M Maulana | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Dalam berbisnis harus pintar-pintar mencari dan menciptakan peluang, di antaranya memilih produk atau jasa yang selalu diperlukan masyarakat.
Satu di antaranya adalah barang yang selalu dicari masyarakat khususnya calon pengantin baru adalah mahar.
Selagi ada orang menikah, mahar selalu diperlukan.
Mahar dapat dihias dengan berbagai macam bentuk.
Baca: Video Panduan Sholat Gerhana di Malam Gerhana Bulan Total Super Blood Moon
Sejumlah uang koin dan kertas dibentuk dan disusun di dalam bingkai yang menarik.
Hal ini yang dilakukan oleh Risma, seorang ibu rumah tangga yang membantu suaminya mengumpulkan pundi-pundi rupiah, ia bekerja sampingan membuat mahar.
"Ini sebagai bisnis sampingan, sebenarnya mengerjakan ini kami berdua suami, disela kesibukan pekerjaan utama kami," kata Risma.
Baca: Prakiraan Cuaca Saat Terjadi Gerhana Bulan Total Super Blood Moon 28 Juli 2018 untuk Wilayah Kalsel
Risma menuturkan, karena pengerjaannya masih minim dalam sebulan rata-rata ia hanya memproduksi lima mahar.
Ia melanjutkan estimasi waktu pengerjaan satu mahar bisa selesai sehari hingga seminggu.
"Lama pengerjaan tergantung motif, ada yang selesai sehari bahkan hingga seminggu, jadi orang yang mau memesan harus jauh-jauh hari," jelasnya.
Baca: Denada Terpaksa Tutup Cermin Pakai Koran Demi Anaknya, Ini Alasannya
Ia menerangkan kesulitan pembuayan mahar yaitu pada bahan Resin yang sulit ia dapatkan di Banjarmasin.
"Kesulitannya itu mendapatkan bahan baku Resin, di Banjarmasin mencarinya susah, jadi harus keluar daerah belinya," terangnya.
Harga yang ditawarkan Risma juga beragam, tergantung ukuran bingkai dan isi uang di dalam mahar.
"Kalau yang paling murah harga satu mahar Rp 250 ribu dengan ukuran 12R, yang paling mahal saya pernah jual Rp 700 ribu," ungkapnya.
Jumlah uang di dalam mahar juga beragam, kebanyakan jumlahnya mencapai Rp 50 ribu.
"Biasanya paling sedikit Rp 24 ribu, tapi kebanyakan Rp 50 ribu, terdiri dari uang pecahan Rp 2 ribu dan Rp 5 ribu," tuturnya.
Mengenai omzet dari bisnis mahar, Risma memberkan paling minimal yang dihasilkannya Rp 1 juta.
(Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Maulana)
