Idul Adha 2018
Niat Puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah, yang Pahala Ibadahnya Setara 1 Tahun Puasa
Di bulan Dzulhijjah ini, selain ibadah haji dan kurban ada lagi ibadah sunnah yang bisa dilakukan umat muslim seperti puasa Dzulhijjah
Penulis: Noor Masrida | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID - Saat ini kita sedang berada di bulan Dzulhijjah dalam penanggalan Arab.
Di bulan Dzulhijjah ini, selain ibadah haji dan kurban ada lagi ibadah sunnah yang bisa dilakukan umat muslim seperti puasa Dzulhijjah, puasa Tarwiyah hingga puasa Arafah.
Disebutkan jika di 10 hari di awal bulan Dzulhijjah, yakni mulai 13 Agustus 2018 hingga 22 Agustus 2018 nanti, dikenal sebagai hari-hari emas.
Ada beberapa amalan sunnah yang bisa dilakukan di bulan Dzulhijjah.
Baca: Ini Tata Cara dan Doa Menyembelih Hewan Kurban Lengkap Beserta Artinya Saat Idul Adha 10 Dzulhijjah
Salah satunya adalah dengan menunaikan puasa sunnah.
Banyak sekali keutamaan serta pahala selama 10 hari awal di bulan Dzulhijjah.
"Tidak ada hari-hari yang lebih disukai Allah untuk digunakan beribadah sebagaimana halnya hari-hari sepuluh Dzulhijjah."
Baca: Pendekar Wiro Sableng 212 Dikalahkan Emak-emak Saat Perjuangan Makan Kerupuk
"Berpuasa pada siang harinya sama dengan berpuasa selama satu tahun dan salat pada malam harinya sama nilainya dengan mengerjakan salat pada malam lailatul qadar." (HR Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Baihaqi).
1. Puasa Dzulhijjah
Ketika bulan Dzulhijjah tiba, umat muslim mulai dapat melaksanakan puasa Dzulhijjah.
Dimulai sejak tanggal 1 Dzulhijjah hingga 7 Dzulhijjah.
Berikut niat puasa dzulhijjah:
"Nawaitu shauma syahri dhilhijjati sunnatan lillahi ta’ala."
Terjemahannya, "Saya niat puasa sunah bulan Dzulhijjah karena Allah Ta'ala."
Baca: Jokowi Minta Maaf kepada Pak Mahfud, Luhut: Jangan Berharap Nanti Bisa Sakit Hati
Adapun keutamaan puasa Dzulhijjah setiap harinya berbeda-beda.
Tanggal 1 Dzulhijjah
Allah mengampuni Nabi Adam AS di Arafah, maka yang berpuasa di hari itu akan diampuni dosa-dosanya.
Tanggal 2 Dzulhijjah
Allah mengabulkan doa Nabi Yunus AS dan mengeluarkannya dari perut ikan nun, maka orang yang berpuasa di hari itu sama seperti beribadah dan berpuasa satu tahun tanpa maksiat.
Tanggal 3 Dzulhijjah
Allah mengabulkan doa Nabi Zakariya AS, maka orang yang berpuasa di hari itu akan dikabulkan doanya.
Tanggal 4 Dzulhijjah
Nabi Isa AS dilahirkan, maka orang yang berpuasa di hari itu akan dihilangkan kesusahan dan dikumpulkan bersama orang mulia di hari kiamat.
Tanggal 5 Dzulhijjah
Nabi Musa AS dilahirkan dan dimuliakan munajatnya, maka orang yang berpuasa di hari itu akan terlepas dari sifat munafik dan siksa kubur.
Tanggal 6 Dzulhijjah
Allah membukakan pintu kebaikan semua nabi, maka orang yang berpuasa di hari itu akan dipandang Allah dengan penuh rahmat dan kasih sayang.
Sebelum melaksanakan puasa Arafah, umat muslim dapat menunaikan puasa Tarwiyah.
Artinya, puasa Tarwiyah dapat dilakukan pada tanggal 8 Dzulhijjah.
Keistimewaan puasa Tarwiyah adalah menghapus dosa yang dibuat tahun lalu.
Adapun, niat puasa Tarwiyah sebagai berikut.
"Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillahi ta’ala."
Artinya, "Saya niat puasa sunah Tarwiyah karena Allah Ta'ala."
3. Puasa Arafah
Puasa Arafah adalah salah satu puasa sunnah yang bisa dilakukan jelang hari raya Idul Adha.
Biasanya, puasa ini dilakukan setiap tanggal 9 Dzulhijjah, di mana kaum Muslimin yang tengah melaksanakan ibadah haji sedang menunaikan wukuf di Arafah.
Untuk mengimbangi mereka, umat muslim yang tidak melaksanakan ibadah haji dianjurkan untuk berpuasa.
Keutamaan puasa Arafah sungguh istimewa.
Yakni, dihapuskan segala dosa selama satu tahun yang lalu, dan setahun yang akan datang dijaga Allah untuk tidak berbuat dosa atau maksiat.
Hal itu sebagaimana tertuang dalam hadis yang diriwayatkan Abu Qatadah al-Anshari ra, "Dan Rasulullah SAW ditanya tentang berpuasa di hari Arafah. Maka, baginda bersabda, 'Ia menebus dosa setahun yang telah lalu dan setahun yang akan datang'.” (HR Imam Muslim).
Selain itu, umat muslim yang berpuasa Arafah akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda di hari tersebut.
Dalam mazhab Syafi’i, lafal niat puasa Arafah sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ لِلَّهِ تَعَالَى
(Nawaitu shouma ‘arofata lillaahi ta’aalaa)
Artinya: saya niat puasa sunnah Arafah karena Allah Ta’ala
Banjarmasinpost.co.id/noor masrida