Idul Adha 2018
Tata Cara dan Niat Mandi Hari Raya Idul Adha 2018 dalam Bahasa Arab, Latin, dan Terjemahannya
satu di antaranya adalah mandi Hari Raya Idul Adha 2018. Jangan lupa niat mandi Hari Raya Idul Adha 2018.
Penulis: Noor Masrida | Editor: Murhan
BANJARMASINPOST.CO.ID - Mandi Hari Raya Idul Adha merupakan sunnah yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Pada hari raya idul adha dan bulan dzulhijjah, terdapat banyak amalan yang sunah untuk dikerjakan, satu di antaranya adalah mandi Hari Raya Idul Adha 2018. Jangan lupa niat mandi Hari Raya Idul Adha 2018.
Seperti diketahui, ada beberapa jenis mandi yang disunnahkan oleh Rasulullah SAW, beberapa di antaranya yaitu mandi sebelum sholat jum'at, mandi setelah memandikan mayit, mandi sebelum hari raya idul fitri dan/atau hari raya idul adha dan masih banyak lagi.
Baca: Amalan-amalan Sunnah Menyambut Idul Adha 2018, Termasuk Tidak Makan Sebelum Sholat Ied
Baca: Kumpulan Ucapan (Kata-kata) Selamat Hari Raya Idul Adha 2018 untuk Sahabat, Teman dan Keluarga
Baca: Link Live Streaming Indosiar - Live Streaming Semifinal Bulutangkis Asian Games 2018
Berikut adalah bacaan doa / niatnya secara lengkap dalam bahasa arab, tulisan latin dan terjemahannya:
Niat Mandi Hari Raya Idul Adha
نَوَي'تُ الغُسلَ لِيَومِ عِي'دِ الاَض'حَى سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
" NAWAITUL GHUSLA LIYAUMI 'IIEDIL ADHAA"
Artinya:
Aku berniat mandi pada hari Raya Idul Adha Sunnah karena Allah Ta'ala
Dari situs nu.or.id disebutkan, mandi sunnah di hari raya idul adha sudah dapat dilakukan sejak tengah malam pada malam hari raya atau pada pagi saat subuh.
Tujuan dari mandi adalah membersihkan anggota badan dari bau yang tidak sedap, dan membuat badan menjadi segar bugar, maka mandi sebelum waktu berangkat shalat hari raya idul adha adalah yang paling baik.
Berbeda jika mandinya setelah pertengahan malam maka kemungkinan bau badan akan kembali lagi, begitu juga kebugaran badan.
يُسَنُّ الْغُسْلُ لِلْعِيدَيْنِ، وَيَجُوزُ بَعْدَ الْفَجْرِ قَطْعًا، وَكَذَا قَبْلَهُ، ويختص بالنصف الثاني من الليل
" Disunnahkan mandi untuk shalat Idul adha, untuk waktunya boleh setelah masuk waktu subuh atau sebelum subuh, ata pertengahan malam."
Kesunahan mandi adalah untuk semua kaum muslimin, laki-laki maupun perempuan, baik yang akan akan berangkat melaksanakan shalat Id maupun bagi perempuan yang sedang udzur syar’I sehingga tidak bisa melaksanakan shalat Id.
Baca: 48 Ucapan Selamat Hari Raya Idul Adha 2018, Cocok untuk Facebook, Instagram, Twitter dan WhatsApp
Baca: Tips Membikin Empuk Daging Kurban Kambing atau Sapi untuk Mengolah Menu Idul Adha 2018
Selain itu disunahkan juga memakai wangi-wangian, memotong rambut, memotong kuku, menghilangkan bau-bau yang tidak enak, untuk memperoleh keutamaan hari raya sebelum pergi ke mesjid.
Pada hakikatnya hal-hal tersebut boleh dilakukan kapan saja, ketika dalam kondisi yang memungkinkan, dan tidak harus menunggu datangnya hari raya.
Misalnya saja seminggu sekali saat hendak melaksanakan shalat jum’at.
Dalam kitab Al-Majmu’ Syarhul Muhaddzab terdapat keterangan mengenai amalan sunnah ini,
والسنة أن يتنظف بحلق الشعر وتقليم الظفر وقطع الرائحة لانه يوم عيد فسن فيه ما ذكرناه كيوم الجمعة والسنة أن يتطيب
Disunnahkan pada hari raya Id membersihkan anggota badan dengan memotong rambut, memotong kuku, menghilangkan bau badan yang tidak enak, karena amalan tersebut sebagaimana dilaksanakan pada hari Jum’at, dan disunnahkan juga memakai wangi-wangian.
 
Pada hari raya idul adha juga dianjurkan untuk memakai pakaian yang paling baik lagi bersih dan suci jika memilikinya.
Jika tidak memilikinya maka cukup memakai pakaian yang bersih dan suci, akan tetapi sebagian ulama’ mengatakan bahwa yang paling utama adalah memakai pakaian yang putih dan memakai serban.
Berkaitan dengan memakai pakaian putih, ini diperuntukkan bagi kaum laki-laki yang hendak mengikuti jama’ah shalat Id maupun yang tidak mengikutinya, semisal satpam atau seseorang yang bertugas menjaga keamanan lingkungan, anjurannya ini tidak terkhususkan bagi yang hendak berangkat shalat saja, melainkan kepada semuanya.
Baca: Fakta dan Pengakuan 4 Pemain Basket Jepang yang Dipulangkan dari Asian Games 2018 karena PSK
Sedangkan untuk kaum perempuan, maka cukuplah memakai pakaian yang sederhana atau pakaian yang biasa ia pakai sehari-hari, karena berdandan dan berpakaian secara berlebihan hukumnya makruh, begitu juga menggunakan wangi-wangian secara berlebihan.
Dalam Kitab Raudlatut Thalibin dijelaskan,
وَيُسْتَحَبُّ أَنْ يَلْبَسَ أَحْسَنَ مَا يَجِدُهُ مِنَ الثِّيَابِ، وَأَفْضَلُهَا الْبِيضُ، وَيَتَعَمَّمُ. فَإِنْ لَمْ يَجِدْ إِلَّا ثَوْبًا، اسْتُحِبَّ أَنْ يَغْسِلَهُ لِلْجُمُعَةِ وَالْعِيدِ، وَيَسْتَوِي فِي اسْتِحْبَابِ جَمِيعِ مَا ذَكَرْنَاهُ، الْقَاعِدُ فِي بَيْتِهِ، وَالْخَارِجُ إِلَى الصَّلَاةِ، هَذَا حُكْمُ الرِّجَالِ. وَأَمَّا النِّسَاءُ، فَيُكْرَهُ لِذَوَاتِ الْجَمَالِ وَالْهَيْئَةِ الْحُضُورُ، وَيُسْتَحَبُّ لِلْعَجَائِزِ، وَيَتَنَظَّفْنَ بِالْمَاءِ، وَلَا يَتَطَيَّبْنَ، وَلَا يَلْبَسْنَ مَا يُشْهِرُهُنَّ مِنَ الثِّيَابِ، بَلْ يَخْرُجْنَ فِي بِذْلَتِهِنَّ.
Disunnahkan memakai pakaian yang paling baik, dan yang lebih utama adalah pakaian warna putih dan juga memakai serban.
Jika hanya memiliki satu pakaian saja, maka tidaklah mengapa ia memakainya.
Ketentuan ini berlaku bagi kaum laki-laki yang hendak berangkat shalat Id maupun yang tidak.
Sedangkan untuk kaum perempuan cukuplah ia memakai pakaian biasa sebagaimana pakaian sehari-hari, dan janganlah ia berlebih-lebihan dalam berpakaian serta memakai wangi-wangian.
Sabda Nabi SAW berikut memberi penjelasan tentang memakai pakaian yang paling baik, riwayat dari Sahabat Ibnu Abbas RA,
كَانَ يلبس في العيد برد حبرة
Rasulullah SAW di hari raya Id memakai Burda Hibarah (pakaian yang indah berasal dari yaman).
(Banjarmasinpost.co.id/noor masrida)


 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			 
											 
											 
											 
											