Eni Saragih Buka-bukaan ke KPK Terkait Aliran Dana Suap PLTU Riau ke Munaslub Golkar

BANJARMASINPOST.CO.ID - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eni Maulani Saragih berniat mengajukan Justice Collaborator (JC) atau tersangka yang bekerja sama dengan KPK.

Selama ini Eni masih berstatus tersangka kasus dugaan suap proyek pembangunan PLTU Riau-1.

Hal ini turut dibenarkan oleh kuasa hukum Eni, Robinson.

Baca: Kelemahan Jokowi Diungkap Eks Menteri Kabinet Kerja Ini ke Prabowo-Sandiaga Uno untuk Pilpres 2019

"‎Dari yang di sampaikan kemarin beliau akan koperatif dan terbuka ke penyidik, sehingga JC kemungkinan besar dia ajukan," ungkap Robinson dalam pesan singkatnya, Kamis (30/8/2018).

 Dikonfirmasi kapan waktu pasti pengajuan JC? Robinson mengaku masih harus menyiapkan beragam dokumen yang dibutuhkaan.

"Waktu pastinya nanti jika sudah positif," imbuhnya.‎

Baca: Jadwal MotoGP Italia 2018 Sirkuit Misano Live Trans 7, Valentino Rossi Yakin Adiknya Juara Dunia

Dalam perkara ini, KPK menetapkan tiga tersangka. Mereka yakni Wakil Ketua Komisi VII Eni Maulani Saragi, bos Blackgold Natural Resources Limited Johannes Budisutrisno Kotjo dan Idrus Marham.‎

Penyidik menduga, Idrus mengetahui dan memiliki andil atas penerimaan uang dari Ko‎tjo ke Eni. Sekitar November-Desember 2017, Eni menerima Rp 4 miliar. Bulan Maret-Juni 2018, Eni kembali menerima Rp 2,25 miliar.

Baca: Mahasiswa Asal Solo Diborgol di dalam Kereta, Ngamuk Saat Ditangkap Diduga Lakukan Pelecehan

Idrus juga diduga telah menerima janji untuk mendapatkan bagian yang sama dengan Eni sebesar 1,5 juta dollar AS yang dijanjikan Kotjo apabila proyek itu bisa dilaksanakan oleh Kotjo.

Baik Eni maupun Setya Novanto, eks Ketum Golkar sekaligus eks Ketua DPR RI sudah satu suara, uang suap tersebut mengalir ke Munaslub Golkar pada 2017 silam.‎

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Eni Saragih Berniat Ajukan JC ke KPK