Berita Banjarbaru

Anggota DPR RI Pun Keluhkan Kabut Asap di Kalsel, Pemprov : BPBD Kewalahan

Bencana kabut asap yang terjadi di Kalsel ternyata juga mendapat perhatian dari DPR RI.

Penulis: Milna Sari | Editor: Rendy Nicko
banjarmasin post group/ isti rohayanti
Kabut asap menyelimuti Kota Banjarbaru di Jalan A Yani KM 31 ketika pagi, beberapa waktu lalu. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Bencana kabut asap yang terjadi di Kalsel ternyata juga mendapat perhatian dari DPR RI.

Anggota DPR RI komisi II bidang Pemerintahan dalam Negeri dan Otonomi Daerah, Aparatur dan Reformasi Birokrasi, Kepemiluan, Pertahanan dan Reforma Agraria, Tuti Nusandri mengaku terganggu dengan adanya kabut asap yang terjadi di Kalsel.

"Akibat kabut asap penerbangannya mengalami gangguan dan kembali lagi ke Jakarta," ucapnya dalam kunjungan kerja komisi II DPR RI ke Pemprov Kalsel, Kamis (20/09/2018).

Baca: Persyaratan Wajib Daftar CPNS 2018 di Kemendikbud, Formasi & Aturan di sscn.bkn.go.id

Baca: Akhirnya Prabowo-Sandiaga Uno & Jokowi-Maruf Amin Jadi Capres-Cawapres di Pilpres 2019

Ia mengaku aneh Kalsel yang setiap tahun mengalami kabut asap hingga kini tak bisa menangani kabut asap yang terjadi di Kalsel.

"Ini kan sudah bencana rutin ya, bagaimana ini kabut asap sampai mengganggu penerbangan," ujarnya dalam pemberian pertanyaan yang dimoderatori oleh ketua tim kunker dari Komisi II DPR RI Mardani Ali Sera.

Menurutnya Pemprov Kalsel hendaknya mampu menanggulangi bencana asap yang terjadi di daerah sendiri. Terlebih bencana ini rutin terjadi di musim kemarau.

Asisten satu bidang pemerintahan, Siswansyah yang kali itu menerima kunjungan mengatakan memang di 2018 kejadian bencana kabut asap tergolong lebih besar dibandingkan 2017 lalu.

Baca: Dahlan Iskan, Risma Hingga Machfud Arifin Masuk Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin di Pilpres 2019

Baca: Korsleting Listrik di Pasar Sudimampir, Terjadi Enam Kali Ledakan Kecil

Pasalnya kabut asap timbul karena kebakaran lahan yang berjarak tak jauh dari area bandara. Akibatnya asap tebal menyelimuti bandara.

Selain itu dibandingkan tahun lalu, 2018 ini sebutnya hujan sangat jarang turun dengan deras di Kalsel.

"Hujan deras hanya terjadi beberapa kali, kalau tahun kemarin masih sering turun di musim kemarau," sebutnya.

Ia dengan pasrah mengatakan kondisi kabut asap seperti itu kemungkinan akan terjadi hingga Oktober mendatang.

Pemprov Kalsel melalui BPBD terangnya juga kewalahan menghadapi kebakaran lahan di Kalsel yang didominasi oleh lahan gambut yang terbakar.

"Lahan yang terbakar adalah lahan gambut, dan api membakar hingga kedalaman dua meter, sehingga permukaan tanah sudah basah namun di dalamnya masih ada api," jelasnya dalam rapat yang dihadiri Banjarmasinpost.co.id.

Pihaknya juga tak bisa mengharapkan bantuan dari BNPB karena bencana kebakaran lahan terjadi tak hanya di Kalsel namun juga di Sumatera, Riau dan daerah lain.

"Kita memaksimalkan peralatan yang ada saja di Kalsel," ujarnya.

Sementara terkait rubella kali itu dalam rapat terkait pelayanan publik tak terlihat perwakilan Dinkes Kalsel.
(banjarmasinpost.co.id/Milna sari)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved