Gempa Donggala

Keterangan Resmi BNPB Soal Gempa Susulan 8,1 SR dan Tsunami Besar di Palu Pasca Gempa Donggala

Beredar kabar soal gempa susulan sebesar 8,1 SR dan tsunami besar di Palu pasca Gempa Donggala di masyarakat.

Editor: Murhan
CN 235 Maritime Patrol Skadron Udara 5 Lanud Sultan Hasanuddin
Jembatan Kuning Ponulele yang rubuh akibat tsunami pascagempa bumi yang melanda Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Jumat (28/9/2018). 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Beredar kabar soal gempa susulan sebesar 8,1 SR dan tsunami besar di Palu pasca Gempa Donggala di masyarakat.

BNPB pun sudah memberikan keterangan resmi soal kabar gempa susulan sebesar 8,1 SR dan tsunami besar di Palu pasca Gempa Donggala di masyarakat itu.

Di tengah upaya evakuasi dan penyelamatan korban gempa bumi di Sulawesi Tengah, kini mulai bermunculkan sejumlah informasi yang meresahkan masyarakat. Di antaranya adalah informasi akan adanya gempa dan tsunami susulan yang lebih besar.

Dilansir TribunWow.com, melalui akun Twitternya @Sutopo_PN, Kepala Pusat Data dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengklarifikasi hal tersebut pada Senin (1/10/2018).

Baca: Usai Gempa Donggala, Gempa Bumi Terjadi di Ambon, Majene dan Blitar, BMKG Rilis Soal Potensi Tsunami

Baca: Sebelum Tsunami di Palu, Roy Kiyoshi Pernah Ramalkan Soal Air Bah Melanda Indonesia di 2018

Baca: Curhatan Pasha Unggu Soal Gempa dan Tsunami di Palu, Mulai Rasa Sedih, Tangisan Hingga Syukur

Baca: 53.852 Pelamar Telah Memilih Instansi, Tips Lancar Login Link sscn.bkn.go.id Pendaftaran CPNS 2018

Baca: Cek Peluang Kamu! Ini Daftar Instansi Paling Diminati, Pendaftaran CPNS 2018 via Link sscn.bkn.go.id

Baca: Jika Timnas U-16 Indonesia vs Jepang di Semifinal Piala AFC U-16 2018, Ini 3 Fakta Bombastis Jepang

Sutopo pun meminta agar masyarakat mengabaikan informasi tersebut.

Hotel Roa-roa di Palu Runtuh, 7 Atlet Paralayang Belum Diketahui Nasibnya, Berikut Fakta-faktanya

Menurutnya, tidak ada teknologi yang dapat memprediksi gempa dengan pasti.

Oleh karena itu, ia memastikan jika informasi yang beredar tersebut adalah hoaks alias tidak benar.

"Hoax ancaman gempa dan tsunami mulai menyebar di Kota Palu dan daerah lain.

Masyarakat resah. Mohon jika menerima informasi seperti ini ABAIKAN. Ini HOAX.

Tidak ada satu pun negara di dunia dan iptek yang mampu memprediksi gempa secara pasti," kata Sutopo.

Sementara itu hingga Minggu (30/9/2018) pukul 17.00 WIB, tercatat ada sebanyak 215 gempa susulan yang terjadi.

Baca: Trauma Gempa & Tsunami Belum Hilang, Warga Dikagetkan Munculnya Lumpur Campur Api

Baca: Motivasi Jumpa Jepang Jelang Timnas U-16 Indonesia vs Australia Perempatfinal Piala AFC U-16 2018

Baca: Korban Tewas 832 Orang Diperkirakan Terus Bertambah, Warga Kesulitan Memenuhi Kebutuhan Hidup

Baca: Jadwal 8 Besar Piala AFC U-16 2018 - Indonesia vs Australia Live MNC TV, Korsel vs India Fox Sports

Dalam postingannya, BNPB mengunggah diagram frekuensi gempa bumi susulan yang dirilis oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

"Update Susulan Gempabumi Donggala M 7,4 per 30 September 2018 pukul 17:00 WIB tercatat sebanyak : 215 event. #prayforpalu #PRAYFORDONGALA #SultengBangkit #SiapUntukSelamat #BudayaSadarBencana," tulis akun Twitter resmi BNPB.

Pada unggahan sebelumnya, BNPB merilis data korban meninggal akibat tertimpa reruntuhan bangunan akibat gempa dan tsunami yang melanda Kota Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.

Jumlah korban tewas akibat gempa bumi dan tsunami hingga Minggu (30/9/2018) pukul 13.00 WIB mencapai 832 orang.

Korban meninggal di Kota Palu berjumlah 821, sedangakan Kabupaten Donggala berjumlah 11 orang.

Korban yang meninggal dunia juga telah dimakamkan setelah dilakukan identifikkasi melalui DVI, deteksi wajah, dan sidik jari dan data tersebut disimpan oleh Polda Palu.

Untuk korban luka berat, tercatat mencapai 540 orang dan kini tengah dirawat di rumah sakit.

Untuk total pengungsi berjumlah 16.732 jiwa yang tersebar di 24 titik pengungsian.

Diperkirakan jumlah korban akan terus bertambah karena masih banyak korban yang belum terindentifikasi.

Korban lain diduga masih tertimbun bangunan runtuh dan juga sebab lain karena belum terjangkau oleh Tim SAR.

"Ratusan wartawan nasional dan internasional meliput konferensi pers update 30 September 2018, pk.13.00 WIB oleh Kapusdatinmas BNPB @Sutopo_PN , berikut materinya dan updatenya 832 org MD," tulis akun @BNPB_Indonesia.

Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved