Berita Banjarbaru
Muslimat NU Bakal Kunjungi Daerah Tertinggi Stunting di Kalsel, Ini Targetnya
Dalam peringatan Germas tahun ini Muslimat NU juga mengadakan gerakan penurunan angka stunting atau kerdil di Kalsel.
Penulis: Milna Sari | Editor: Elpianur Achmad
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Dalam peringatan Germas tahun ini Muslimat NU juga mengadakan gerakan penurunan angka stunting atau kerdil di Kalsel.
Sebagaimana data dari Kemenkes RI, salah satu daerah di Kalsel yaitu HSU adalah salah satu daerah dengan kasus terbanyak stunting di Kalsel. Sisanya yaitu HSS dan HST.
Pengarah program Germas Muslimat NU, Ismoyowati mengatakan ada 100 kabupaten kota yang terdata memiliki jumlah stunting terbanyak termasuk kabupaten di Kalsel.
"Penyebab stunting itu gizi buruk pada ibu dan praktik pemberian makan yang buruk, bayi lahir dengan berat badan rendah, sanitasi buruk, tidak diberi ASI eksklusif, imunisasi tidak lengkap, lingkungan tidak bersih dan pola asuh dan gizi yang tidak baik, itu yang harus disosialisasikan ke masyarakat untuk mencegah stunting," jelasnya dalam saat ditemui di Dafam Q Hotel Banjarbaru, Senin (01/10/2018).
Kebalikannya untuk mencegah stunting terangnya yaitu cukup gizi, lengkap imunisasi dan perbaiki sanitasi.
Ia mengaku mendukung program Muslimat NU yang turut mensukseskan program Kemenkes RI dalam mengurangi angka stunting di Indonesia.
Baca: Tas dari Rotan Khas HSU Dipamerkan pada Rakernas Dekranasda 2018
Baca: Terbukti Mengonsumsi Sabu, Delapan Sopir Angkutan Pelajar Banjarbaru Dipecat, Berikut Nama-namanya
Sementara ketua pelaksana orientasi optimalisasi Germas dan penurunan stunting PPMNU yang juga ketua tujuh PPMNU, Hj Erna Yulia Soefihara mengatakan Muslimat NU yang merupakan ormas keagamaan US turut aktif dalam pelaksanaan penurunan angka stunting. Dengan adanya sosialisasi kepada pimpinan majelis taklim diharapakan pimpinan majelis taklim dapat menyosialisasikan kepada jemaahnya.
Pasalnya PPMNU memiliki mitra 56 ribu majelis taklim dan ribuan pondok pesantren sehingga pengetahuan akan Germas lebih mudah disosialisasikan.
"Dengan itu kita juga meningkatkan kapasitas pemimpin majelis taklim dengan memberi wawasan tentang stunting," terangnya kepada Banjarmasinpost.co.id dalam Rapat persiapan orientasi optimalisasi Germas dan penurunan stunting.
Nantinya Muslimat NU akan turun langsung ke HSU untuk memberikan sosialisasi kepada pimpinan majelis taklim.
"Iya nanti kita jadwalkan juga akan ada kegiatan di Amuntai HSU untuk penurunan angka stunting di sana bersama majelis taklim dan pemerintah daerah," jelasnya.
Jika tak dicegah sejak dini terang Hj Erna Yulia stunting dapat menurunkan produktivitas sumber daya manusia termasuk kualitas generasi bangsa. (Banjarmasinpost.co.id/milna)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/persiapan-jajaran-muslimat-nu-kalsel_20181001_213252.jpg)