Berita Tabalong

Warga Tabalong Ini Tak Bisa Lagi Hubungi Anaknya, Diduga Jadi Korban Tsunami di Palu

Semenjak peristiwa yang banyak memakan korban jiwa itu terjadi hingga sekarang, Misrani kehilangan kontak dengan anaknya, Ahmad (17)

Penulis: Dony Usman | Editor: Didik Triomarsidi
Dony Usman
Misrani ayah dari Ahmad 

BANJARMASINPOST.CO.ID, TANJUNG - Bencana gempa dan tsunami di Palu dan Donggala yang terjadi beberapa hari lalu ternyata juga menjadi duka bagi Misrani (47) dan keluarga, warga Kampung Mungkur Balai, Kelurahan Jangkung, Kecamatan Tanjung, Tabalong.

Semenjak peristiwa yang banyak memakan korban jiwa itu terjadi hingga sekarang, Misrani kehilangan kontak dengan anaknya, Ahmad (17) yang ada di Perumnas Balaroa, Palu.

Anak sulung dari lima bersaudara itu sudah sekitar satu tahun berada di Palu untuk ikut bekerja pada seorang penjahit yang juga berasal dari Tabalong, tepatnya dari Desa Bangkiling, kecamatan Banualawas.

"Setelah lulus tsanawiyah dia ikut ke Palu, di sana diamnya di Perumnas Balaroa ikut bosnya," kata Misrani (47) saat ditemui banjarmasinpost.co.id, di rumahnya, Rabu (3/10/2018).

Semenjak merantau ke Palu, anaknya itu belum pernah pulang dan rencananya baru akan pulang pada bulan Maulid ini.

Namun ternyata musibah datang dan hingga kini Misrani masih belum mengetahui secara pasti bagaimana kondisi anaknya.

"Tidak ada firasat apapun sebelum kejadian ini," ucapnya.

Baca: Jadwal Piala Asia U-19 2018 - Kans Timnas U-19 Indonesia Balas Kekalahan Timnas U-16 dari Australia

Rumah orangtua Ahmad
Rumah orangtua Ahmad (Dony Usman)

Diungkapkan Misrani, awal mengetahui adanya bencana di daerah yang menjadi tempat anaknya berada itu dari informasi orang yang menyampaikan kepada mereka pada malam kejadian.

Dari situlah kemudian mereka berusaha untuk memastikan bagaimana kabar anaknya dengan melihat berita di televisi.

Selain itu juga berupaya dengan mengontak nomor handphone dan facebook milik anaknya, namun usaha itu tak membuahkan berhasil.

Selanjutnya, usaha mencari informasi dilakukan dengan mengontak pemilik usaha menjahit yang selama ini diikuti anaknya.

Baca: Duka Barito Putera, Ibunda Jacksen F Tiago Berpulang, Rizky Pora: Coach Selalu Telpon Ibunya

Dari situlah diketahui kalau rumah pemilik usaha jahit yang juga menjadi tempat anaknya menumpang tinggal telah luluh lantak.

Dan kemungkinan besar, imbuh Misrani, anaknya telah ikut tertimpa reruntuhan rumah karena infonya dari rumah itu hanya bos anaknya itu yang sempat keluar.

Sedangkan anaknya diketahui posisi terakhir, ketika gempa datang sedang berada di kamar karena baru selesai mandi.

Termasuk isteri dari bosnya itu sendiri diduga kuat juga tak bisa keluar rumah yang sudah luluh lantak akibat gempa.

Baca: NEWSVIDEO - Kebakaran Dekat Flyover Lima Rumah Ludes Dilalap Si Jagoi Merah

"Jadi sampai hari ini tidak bisa juga terhubung, dari kabar itu kemungkinan besarnya tertimpa di rumah itu karena tidak sempat keluar," lirihnya.

Walaupun masih berharap, namun karena usaha yang telah dilakukan untuk bisa mengontak tak kunjung juga berhasil pihak keluarga kini hanya bisa pasrah.

Bahkan bila memang anaknya telah menjadi korban maka pihak keluarga hanya bisa untuk mengikhlaskannya.

Baca: Fakta Kebenaran Dibalik Heboh Lebam di Wajah Ratna Sarumpaet, Sedot Lemak Hingga Bohongi Anak

Karena itulah pihak keluarga pun juga sudah memutuskan untuk segera menggelar salat gaib dan acara tahlilan bagi Ahmad.

Beberapa anggota keluarga juga telah berkumpul di rumah Misrani untuk menyiapkan acara tahlilan.

(banjarmasinpost.co.id/dony usman)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved