Serambi Ummah
Bulan Safar Identik dengan Bulan Sial, Saatnya Tolak Bala di Hari Arba Mustakmir, ini Zikirnya
Bulan Safar Identik dengan Bulan Sial, Saatnya Tolak Bala di Hari Arba Mustakmir, ini Zikirnya
Penulis: Yayu Fathilal | Editor: Restudia
Tidak ada itu gara-gara si A akhirnya datang penyakit menular kepada yang lainnya. Tidak ada itu gara-gara burung ini atau itu akhirnya datang bala`, tidak ada pula gara-gara bulan Shofar.”
Karena itu, tidak boleh kita menyakini di hari itu akhirnya kita apes semuanya, tidak!
Disinilah para ulama' salaf mengubah image Hari Rabu itu. Diubah image-nya yang asalnya ketakutan, diubah menjadi penuh harapan.
Jadi, hari ini berubah menjadi hari penuh harapan.
Mereka dulu ketakutan tapi diganti ayo baca-baca Al-Quran, baca-baca dzikir.
Dianjurkan beberapa dzikir di antaranya membaca Surat Yasin (ketika sampai ayat)
''Salamun qoulam mir rob birrohim '' dibaca 313x , dengan tafaul/berharap dengan jumlah sahabat perang badar yang sebanyak 313 insya Alloh kita ''Salam..'' dijadikan orang yang selamat. Yang asalnya ketakutan menjadi harapan.
Kemudian yang asalnya di dalam rumah karena takut (jika keluar) kena bala' malah diadakan satu demostratif begitu, oleh salafus soleh, keluar/pergi keluar kota. Itu sebenarnya bukan dianjurkan/disunahkan pergi keluar kota, tidak.
Itu sebagai penentangan terhadap pengaruh jahiliyyah, yang asalnya mereka susah, ketakutan malah dianjurkan untuk berbahagia.
Sampai-sampai di antara mereka (salafussoleh) membuat mayoran (berkumpul makan bersama) potong kambing. Masih inget kita dulu ada di Umbulan (salah satu tempat rekreasi di Pasuruan) bersama Habaib dulu itu.
Itu sebagai ''protes'' jangan kita seperti orang jahiliyyah yang ketakutan di hari ini...maka kita berbahagia bersama-sama tapi sambil berdo'a, bukan melupakan diri kepada Alloh SWT.
"Jadi ajaran itu sebenarnya bukan ajaran bi'dah justru itu adalah menentang dari pada keyakinan jahiliyyah" tuturnya. Alhamdulillah, terang Syarbani kita diatur semuanya oleh salafus soleh.
Coba baca ini, baca ini, baca Al Qur'anul Karim, ''salamun qoulam...” dan seterusnya' dengan harapan selamat.
Kenapa Tidak? setiap ada ayat rahmat kita dianjurkan memohon kepada Alloh, setiap ada ayat adzab kita dianjurkan juga meminta perlindungan kepada Alloh.
"Tidak ada masalah...ajaran-ajaran ini. Semuanya adalah Islami, justru ini adalah mengeluarkan kita dari pada keyakinan-keyakinan jahiliyyah," tambahnya
Salah sekali kalau ada yang mengatakan itu adalah karena pengaruh jahiliyyah, justru itu adalah omongan-omongan orang yang jahil (bodoh), karena ini adalah sebagai bentuk ''protes'' , sebagai bentuk penentangan terhadap keyakinan jahiliyyah, yang diajarkan salafus soleh. Alhamdulillah 'ala dzalik.
