Berita Kabupaten Banjar
Di Kota Pendidikan Ini Anak Autis Jumlahnya Cukup Banyak, Ini Sesuai Data Januari 2018
Dari sekian jenis keterbelakangan tumbuhkembang, paling dominan adalah kasus autisme.
Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Didik Triomarsidi
BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Di Kalimantan Selatan (Kalsel), keterbelakangan tumbuhkembang anak berkebutuhan khusus (ABK) ternyata masih cukup tinggi.
Dari sekian jenis keterbelakangan tumbuhkembang, paling dominan adalah kasus autisme.
"Di antaranya yang cukup tingginya angkanya berada di wilayah Kota Banjarbaru," sebut Ketua Perhimpunan Fisioterapi Anak Indonesia (PFAI) Kalsel Haerati, Jumat (09/11/2018).
Baca: Warga Belandean Pernah Minta Bantu BKSDA Kalsel Usir Ratusan Monyet 2016 Silam, Tak Ditanggapi
Perempuan yang akrab disapa Ratih ini menyebutkan angkanya mencapai 500 kasus. Juga ditemukan 50 celebral palcy (cp) di wilayah yang di sebut Kota Pendidikan ini.
"Itu data sejak Januari 2018 yang artinya ada kemungkinan angkanya bertambah lagi," beber Ratih.
Baca: Pria Misterius Diduga Ingin Membakar Rumah Di Sungai Andai. Saniah: Masih Belum Jelas Modusnya
Angka tersebu diperoleh dari Komunitas Orangtua Pemerhati Anak (Kopas) Banjarbaru. "Kebetulan saya saya juga jadi pengurusnya," tukas Ratih.
Di wilayah daerah lain di Kalsel, lanjutnya, sebagian telah terbentuk Kopas dan sebagian lainnya belum. Di Kota Banjarmasin baru terbentuk dua bulan lalu dan baru saja bergerak ke lapangan sehingga belum diketahui data keterbelakangan ABK.
Termasuk di Kabupaten Banjar, juga masih baru terbentuk Kopas sehingga juga belum terhimpun datanya. "Tapi, saya yakin lebih banyak," tandas Ratih.(*)