Keluarga Pasien Sambang Lihum Ini Usul Pemerintah Lakukan Hal Ini

BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) tak semata tanggungjawab keluarga. Lebih dari itu, pemerintah juga punya kewajiban memperhatikan mereka terutama bagi yang telah sembuh.

"Orang yang telah sembuh dari gangguan jiwa kan perlu aktivitas agar tak kambuh. Nah, dalam hal inilah perlunya peran pemerintah. Misalnya memberikan kegiatan pelatihan keterampilan," cetus Muhammad Yudi Setiawan, warga Banjarbaru, Senin (12/11/2018).

Yudi menuturkan dirinya juga memiliki keluarga (paman) yang pernah mengalami ganggguan jiwa cukup lama. Setelah mendapat penanganan di RSJ Sambang Lihum, sang paman telah pulih sejak setahun lalu.

Bahkan sang paman kini juga telah bisa beraktivitas secara normal meski belum maksimal. Seperti menyapu rumah dan ikut membantu bekerja memperbaiki rumah.

Dikatakannya, orang yang baru pulih dari gangguan jiwa sangat membutuhkan perhatian dan aktivitas (kesibukan ringan). Permasalahannya, tidak semua keluarga bisa menyediakan pekerjaan bagi anggota keluarga yang baru pulih dari gangguan jiwa.

Baca: BKN Umumkan Kisah Peserta CPNS 2018 yang Kontraksi, 60 Menit Jawab Soal dan Lolos Passing Grade

"Karena itulah pemerintah perlu membikin semacam program pelatihan keterampilan khusus untuk orang-orang yang baru pulih dari gangguan jiwa. Jangan sampai tidak ada aktivitas, lalu kembali melamun. Hal yang demikian bahaya karena bisa kambuh lagi," sebut Yudi.

Ia juga mengusulkan perlunya dibentuk wadah berhimpun bagi para keluarga pasien RSJ Sambang Lihum. Dengan begitu, bisa saling sharing pengalaman menangani anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa.

"Pihak manajemen RSJ Sambang Lihum saya rasa bisa menjembatani atau membantu memfasilitasi pembentukan wadah atau paguyuban keluarga pasien Sambang Lihum," cetus Yudi. (banjarmasinpost.co.id/roy)