2019 Sengketa Penegasan Tapal Batas Tanahlaut-Banjar Ditarget Rampung

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Sengketa penegasan tapal batas wilayah Kabupaten Tanahlaut dengan wilayah Kabupaten Banjar prosesnya dipertanyakan.

Direktur LSM Merah Putih Tanahlaut, M Hardiansyah yang mempertanyakan berlarut-larutnya sengketa tapal batas antara Kabupaten Tanahlaut dengan Kabupaten Banjar.

Menurutnya proses penyelesaian tapal batas wilayah itu sudah lebih 10 tahun. Akibatnya pelayanan publik di wilayah perbatasan itu tidak maksimal.

"Perlu diingat slogan kepala daerah yang baru ini, Desa Dibina Kota Ditata," ujar M Hardiansyah dalam rilis kepada reporter Banjarmasinpost.co.id, Selasa (13/11/2018).

Baca: Hasil Timnas Indonesia vs Timor Leste Piala AFF 2018: Skor Sementara 3-1, Riko Kembali Beri Assist

Kepala Bagian Tata Pemerintahan pada Sekretariat Daerah Kabupaten Tanahlaut, Indah Herlina mengatakan permasalahan tapal batas wilayah Kabupaten Tanahlaut dan Kabupaten Banjar hanya tinggal satu titik, yaitu di Desa Kiram.

"Letak persisnya di Desa Kiram itu yang saat ini dibangun taman oleh paman Birin," katanya saat mendampingi Bupati Tanahlaut di Desa Sabuhur, Kecamatan Jorong.

Menurut Indah Herlina, penyelesaian tapal batas antara Kabupaten Tanahlaut dengan Kabupaten Banjar akan dirampungkan pada 2019. Itu karena penyelesaian harus melibatkan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan yang mempertemukan kedua kepala daerah.

Sementara untuk tapal batas antara Kabupaten Tanahlaut dengan Kota Banjarbaru sudah tercapai kesepakatan dan sudah penandatangan bersama antara Bupati dan Walikota.

"Kita menunggu surat keputusan dari Kementerian Dalam Negeri saja terkait tapal batas dengan Kota Banjarbaru. Pintu gerbang batas kota di Desa Pandahan, Kecamatan Batibati masuk wilayah Tanahlaut," katanya. (banjarmasinpost.co.id/ Mukhtar Wahid)