Pengerjaan Proyek Bandara Syamsudin Noor

Proyek Pengembangan Bandara Syamsuddin Noor Dua Tahap, Faktor Cuaca Ikut Mempengaruhi

Sehingga akses penumpang baik dari arah Martapura maupun Banjarmasin, akan melewati lingkar utara Bandara Syamsyudin Noor.

Editor: Eka Dinayanti
BPost Cetak
BPost edisi cetak Senin (19/11/2018) 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Jalur Bandara Syamsuddin Noor kedepannya akan diarahkan ke utara.

Sehingga akses penumpang baik dari arah Martapura maupun Banjarmasin, akan melewati lingkar utara Bandara Syamsyudin Noor.

Pantauan BPost, pintu gerbang masuk parkir gate bandara yang baru sudah terlihat

Selain itu terlihat kolam tempat penampungan air yang mampu menampung 9.500 kubik dan 51.000 meter kubik air.

Flyover, masjid, tower ATC dan bangunan-bangunan penunjang lain juga sudah terlihat fisiknya.

Project Manager Pengembangan Bandara Syamsudin Noor, Dadang Dian, menjelaskan proyek pengembangan Bandara Syamsudin Noor terbagi dalam dua tahap.

Baca: Drama Penggerebekan Vicky Prasetyo ke Rumah Angel Lelga, Temukan Selingkuhan Istrinya

Baca: Terungkap Tujuan Awal Pembuatan Film A Man Called Ahok, Ada Kaitannya dengan Politik?

Baca: Ramalan Sujiwo Tedjo Soal Pemenang Pilpres 2019, Sempat Singgung Jokowi dan Prabowo

Baca: Penjelasan Pakar Mikro Ekspresi Saat Luna Maya Ditanyai Seputar Hubungan Reino Barack dan Syahrini

Pertama, paket II yang sedang berjalan pembangunan infrastruktur, bangunan penunjang dan apron dengan luasan pengembangan 8.134 meter per segi.

Sedangkan paket satu yakni pembangunan terminal dan fasilitas penunjangnya dengan luasan pengembangan 65.284 meter per segi.

"Untuk paket 1, yang meliputi gedung terminal dilaksanakan kontraktor PP dan Wika, Untuk paket 2, yang berupa infrastruktur bangunan penunjang dan perluasan apron, dikerjakan oleh NKE," kata Dadang.

Paket I, kata Dadang, yang baru dikerjakan Mei 2018 lalu belum nampak fisik.

“Tapi Progresnya sudah lumayan. Pada 4 November 2018, sudah 6,31 persen. Padahal dari rencana awal 2,9 persen. Artinya masih tren positif,” ujarnya.

Untuk paket dua, sambungnya, pekerjaan infrastruktur penunjang sudah memasuki di minggu 85.

“Mulainya di Maret 2017, cukup lama, dari rencana 43,9. Sekarang masih di posisi 43,0 persen. Artinya ada deviasi 0,8 persen. Masih di bawah satu persen ada keterlambatan,” ujarnya.

Kendalanya yakni faktor cuaca (hujan).

“Termasuk untuk infrastruktur apron juga. Sangat bergantung dari kondisi hujan. Faktor hujan memberikan pengaruh progres. Saya optimistis masih dalam target, Mei 2019 selesai. Untuk paket satu, tetap kita targetkan di Oktober 2019," urai dia.

Walapun hujan, kata Dadang, proyek lain akan tetap dikerjakan.

"Ada pekerjaan yang harus dilakukan. Yang tak terhalang hujan kita kerjakan untuk kejar waktu," ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved