George HW Bush Meninggal Dunia
Fakta Mantan Presiden AS George HW Bush yang Meninggal Dunia, "Read My Lips, No New Taxes"
Fakta Mantan Presiden AS George HW Bush yang Meninggal Dunia, "Read My Lips, No New Taxes
Di antaranya Duta Besar AS untuk PBB, Utusan AS untuk China, hingga menjabat sebagai direktur Badan Intelijen Pusat (CIA).
Bush mulai menjajal tantangan lebih besar dengan mencalonkan diri sebagai presiden. Namun, dia kalah oleh Ronald Reagan dalam pemilihan partai.
Meski begitu, Reagan memilihnya sebagai wakil. Pasangan ini melenggang menjadi orang nomor satu dan dua AS setelah mengalahkan kandidat Partai Demokrat, Jimmy Carter.
3. Kebijakan Luar Negeri Terkenal

Baca: Resmi Link Pengumuman Hasil Tes SKD CPNS 2018 Dari BKN, Klik di Bkn.go.id Sekarang
Bush akhirnya menjadi presiden setelah memenangkan Pemilu Presiden 1988 melawan calon dari Demokrat, Michael Dukakis.
Tantangan lain datang kepada Bush ketika Pemimpin Irak Saddam Hussein melaksanakan invasi ke Kuwait pada 1990 dan mengancam Arab Saudi.
"Aksi mereka (Irak) yang telah melakukan agresi kepada Kuwait tidak akan bertahan lama," janji Bush yang hingga kini masih dikenang.
Dia membuat Operation Desert Storm dengan menggalang koalisi 32 negara di seluruh dunia untuk mengusir Saddam dari Kuwait dalam konflik yang juga dikenal sebagai Perang Teluk itu.
AS yang mengerahkan sekitar 425.000 personel militer dibantu 118.000 pasukan aliansi ditopang serangan artiler dan udara berhasil melenyapkan pasukan Irak di Kuwait.
Bush memutuskan untuk tidak menggulingkan Saddam dari kekuasaannya, sebuah tugas yang bakal diselesaikan putranya, George Walker Bush, 12 tahun kemudian.
Di akhir 1989, Bush juga mengerahkan pasukannya untuk menginvasi Panama guna menggulingkan diktator Manuel Noriega setelah pasukannya menewaskan Marinir AS yang tengah bebas tugas.
Dia juga memprakarsai fondasi bagi Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA) antara AS, Kanada, serta Meksiko.
4. Kalah Pilpres 1992

Baca: Prabowo Subianto Ditantang Buka-bukaan Harta Kekayaan Oleh PDIP Jelang Pilpres 2019
Awal 1992, dia mengumumkan bakal mencalonkan diri untuk periode kedua.
Saat itu, rapornya mentereng setelah kemenangan koalisi di Perang Teluk. Namun, sejumlah lawan politiknya menyebut dia tidak becus mengatasi resesi ekonomi, dan keraguan bahwa dia telah mengakhiri Perang Teluk.