Ekonomi dan Bisnis
TPID Kalsel Waspadai Tekanan Inflasi dari Telur dan Daging Ayam
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan (KPw BI Kalsel) optimistis tingkat inflasi Kalsel Tahun 2018 dapat terjaga di rentang
Penulis: Achmad Maudhody | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan (KPw BI Kalsel) optimistis tingkat inflasi Kalsel Tahun 2018 dapat terjaga di rentang sasaran 3,75%±1 persen.
Hingga Bulan Oktober 2018, inflasi Kalsel tercatat sebesar 2,66 persen, lebih rendah dari inflasi nasional di angka 3,16 persen year on year (yoy).
Terjaganya inflasi Kalsel tak lepas dari kinerja dan koordinasi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) yang terdiri dari Pemerintah Daerah, Bank Indonesia, Bulog dan lembaga lainnya di Kalsel baik di tingkat Provinsi maupun Kota dan Kabupaten.
Namun menurut Kepala KPw BI Kalsel, Herawanto walaupun secara umum terjaga cukup stabil, tekanan inflasi dari kelompok bahan makanan dirasakan mengalami kenaikan.
Baca: Masih Ingat Bu Dendy Sawer Pelakor? Bikin Heboh Rayakan Ulang Tahun Bisnis Undang Nella Kharisma
Baca: Download Kisi-Kisi Soal Tes SKB CPNS 2018 di Sini, Pahami Tes CAT dan Tes Wawancara Kewarganegaraan
Baca: Kisi-kisi Seleksi SKB CPNS 2018 Bisa Download di Link Ini! Pahami 2 Jenis Jabatan atau Formasi
Baca: Bukan Airin Rachmi, Tubagus Chaeri Wardhana Booking Artis Muda di Hotel, KPK: Terekam CCTV
"Kami mencatat bahwa inflasi bahan makanan cenderung agak lebih tinggi yaitu sebesar 5,57 persen (yoy), utamanya bersumber dari inflasi komoditas telur dan daging ayam ras," kata Herawanto.
Hal ini menurutnya juga akan dibahas dalam Rapat Koordinasi Daerah Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) se Kalsel dalam waktu dekat.
"Tentu TPID akan merumuskan program yang tepat untuk mengendalikan inflasi komoditas tersebut. Nanti minggu ketiga Bulan Desember Rakorda digelar," terangnya. (Banjarmasinpost.co.id/Achmad Maudhody)