Menengok Tragedi 40 Tahun Lalu

40 Tahun Lalu Banjir Air Mata di Makam Syuhada Haji Banjarbaru, Ini Fakta yang Terjadi

Makam Syuhada haji adalah pemakaman bagi jamaah haji yang meninggal karena jatuhnya pesawat yang mengangkut jamaah haji Kalsel

Penulis: Salmah | Editor: Didik Triomarsidi
id.wikipedia.org
Makam Syuhada Haji 

Tabrani menambahkan, pesawat yang kabarnya berusia 10 tahun itu semestinya terbang siang namun entah kenapa tertunda hingga 10 jam. Anehnya pula pramugari Garuda yang sedianya ikut malah tertinggal lima orang.

"Saat itu kami mau duduk di barisan muka, tapi karena harus terpisah tempat duduk. Maka kami berpindah ke tengah pesawat, belakang sayap, supaya bisa sederet bertiga dengan adik perempuan saya yang juga sama-sama pulang berhaji," kisah Tabrani.

Padahal, di bagian tengah pesawat itulah yang nantinya menjadi pusat ledakan.

Sambung Hj Rasidah, mereka naik pesawat sudah lepas malam. Karena tak sempat shalat Maghrib, maka ia pun mengajak suaminya shalat Maghrib di pesawat.

Tapi Tabrani mengatakan nanti saja sekalian shalat jama takhir (gabung Maghrib-Isya) ketika pesawat mendarat di Colombo untuk isi bahan bakar.

"Saya kecapekan. Ya, kami semua memang capek saat itu. Apalagi 10 jam nunggu diterbangkan. Makanya saya tunda shalat di pesawat. Co-pilot saat keluar cockpit dan berjalan ke arah belakan pesawat sempat saya tanya, bolehkah berwudhu di belakang, dijawabnya tidak boleh, lebih baik shalat di Colombo saja. Itulah akhirnya saya putuskan tidak shalat di pesawat," paparnya.

Para jamaah lain yang awalnya ramai berbincang beberapa waktu kemudian banyak yang terlelap termasuk pula Tabrani yang tak kuasa menahan lelah dan kantuk dalam penerbangan panjang ini.

Dalam tidurnya, Tabrani bermimpi. Mimpi itu membuat terbangun dan memutuskan berubah pikiran. Dan itu terjadi beberapa saat sebelum kejadian.

(banjarmasinpost.co.id/salmah saurin)

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved