Jalan Gubeng Ambles
Keterangan Sutopo BNPB Soal Jalan Gubeng Surabaya Ambles, Disebabkan Godzilla: King of Maters?
Godzilla: King of Maters disebut ketika Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan penyebab Jalan Gubeng Surabaya ambles
Menurut Inspektur Jenderal Polisi Luki Hermawan keterangan dari ahli geologi sangat diperlukan untuk investigasi lebih lanjut.

Pihak kepolisian juga telah mengamankan tiga saksi pekerja proyek yang berada di dekat lokasi kejadian, begitu juga dengan beberapa barang bukti yang ada.
Bukan hanya pihak kepolisian saja yang memantau lokasi kejadian.
Ada juga tim dari TNI dan Satpol PP yang berada di lokasi kejadian.
Sementara itu Humas BPBP Sutopo telah memberikan keterangan resmi melalui akun twitternya.
Rupanya kejadian ini terjadi karena kesalahan konstruksi bangunan.
Sutopo menyebutkan, “Amblesnya tanah di Jalan Raya Gubeng Surabaya lebih disebabkan kesalahan konstruksi. Dinding penahan jalan (retaining wall) tidak mampu menahan beban. Apalagi saat musim hujan begini sehingga ambles. Jadi tidak ada kaitan dengan sesar gempa atau patahan Surabaya dan Waru”.
"Foto perbandingan antara sebelum dan setelah amblesnya Jalan Raya Gubeng Surabaya ini makin menunjukkan bahwa dinding galian tidak kuat menahan beban dinding di bagian dekat jalan. Ditambah getaran dari kendaraan menyebabkan tanah ambles. Jadi konstruksi dinding tidak kuat," lanjutnya.
"Tidak benar juga amblesnya Jalan Raya Gubeng Surabaya karena ulah Godzilla: King of Maters keluar dari tanah. Godzilla kesepian sendirian di dalam tanah makanya keluar menghirup udara segar. Kalian juga sama, jangan cuma mager di kamar saja. Beraktivitaslah," katanya lagi.
Hingga saat ini pihak berwajib masih terus melakukan invertigasi dan pengamanan di sekitar lokasi kejadian.
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Penjelasan Pakai Geoteknik
Pakar Geoteknik Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Prof Indrasurya Budisatria Mochtar mengomentari Jalan Raya Gubeng Surabaya ambles. Dia mengungkapkan, ada tiga penyebab umum tanah ambrol ataupun longsor.
Indrasurya Budisatria Mochtar memaparkan hal ini, setelah melihat lokasi Jalan Raya Surabaya ambles dan tanah ambrol dengan skala besar untuk pertama kalinya di Surabaya.
Pertama, yaitu faktor curah hujan tinggi yang membuat pergerakan di tanah mendorong area miring.