Kuliner Hulu Sungai Utara

Terungkap Alasan Erna Jual 41 Macam Kue di Pasar Amuntai, Kue Sagu Panggang Paling Banyak Dicari

Sejak pagi buta sekitar pukul 05.30 Wita Erna sudah berada di Pasar Amuntai untuk menjual berbagai macan jenis kue olahan.

Penulis: Reni Kurnia Wati | Editor: Didik Triomarsidi
Banjarmasinpost.co.id/Reni Kurnia Wati
Erna menjual berbagai macan jenis kue olahan di Pasar Amuntai untuk. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, AMUNTAI - Sejak pagi buta sekitar pukul 05.30 Wita Erna sudah berada di Pasar Amuntai untuk menjual berbagai macan jenis kue olahan.

Meskipun bukan hasil olahan sendiri, namun Erna warga Desa Tambalangan ini sudah 30 tahun berjualan kue tradisional di pasar.

Bertempat di lantai satu tak jauh dari tangga menuju lantai dua pasar Amuntai, Erna sudah siap menjual kue tradisional yang diantar oleh produsen. Tak sendiri Erna juga bersama beberapa penjual kue lainnya.

Hampir seluruh penjual kue hanya menjual milik produsen yang juga dari Desa Tambalangan, Kabupaten Hulu Sungai Utara. Bukan karena Erna tak bisa membuat sendiri namun dengan ikut menjadi penjual dirinya tidak harus menanggung resiko tidak laku.

Karena jika kue tidak laku akan dikembalikan kepada produsen.

Kue yang paling laku adalah kue sagu panggang yang merupakan kbas Amuntai.

Baca: Alasan Sekjen PSSI Ratu Tisha Mangkir Dari Panggilan Satgas Pengaturan Skor Imbas Mata Najwa

Hasil penjualan itulah yang akan dihitung dan sebagian keuntungan dari penjualan menjadi upah Erna. Dalam sehari Erna bisa menjuak hingga 2000 kue dari berbagai macam jenis kue. Ini jika sedang ramai seperti saat bulan ramadan atau maulid. Jika hari biasa sekitar 1000 kue yang terjual.

"Sekitar Rp 100 ribu sehari bisa didapat jika sedang banyak pembeli, namun bisa juga kurang dari itu," ujarnya.

Pembeli berkurang biasanya saat musim buah, saat banyak musim buah warga lebih memilih membeli buah untuk makanan ringan. Erna sangat senang saat bulan maulid karena banyak yang memesan kue untuk suguhan acara.

Baca: Reaksi Hotman Paris Saat Andi Soraya Blak-blakan Soal Kehidupan Ranjang dengan 4 Pria Berbeda

Sejak pagi buta dirinya memang sudah berada di pasar karena menunggu para pemilik warung yang telah menjadi langganannya untuk dijual kembali.

Bukan tanpa rintangan, menjual kue dengan berbagai jenis kue seperti kelepon, wadai sagu, tapai hingga bolu juga sering kali membuar Erna kecapeaan.

Berjualan sejak pagi dan hanya istirahat sebentar saat siang hari sering membuat Erna lelah. "Kalau siang oulang sebentar memasak, makan dan sholat laangsung kembali lagi, kelamaan duduk seribg sakit pinggang dan kirang tidur," ujarnya.

Erna berjualan hingga pukul 17.00 Wita dan masih harus mengembalikan sisa hasil dagangan kepada produsen. Biasanya kue yang tak laku akan dibawa keluar daerah dan dijual dengan harga yang lebih murah. Karena beberapa jenis kue masih bisa bertahan hingva dua hari.

Perjuangan Erma ini adalah untuk mencukupi kehidupan sehari hari dengan lima orang anak, kelima anaknya juga menempuh pendidikan dan dua diantaranya telah lulus SMK.

Baca: Deretan Contoh Ucapan Selamat Hari Ibu 2018, Kata-kata Mutiara untuk Ibu Saat Mothers Day

Saat ini Siti Maimunah anak kelimanya yang duduk di kelas 2 sekolah dasar yang sering menemaninya berjualan, setelah pulang sekolah Siti langsung menuju pasar dan menemani Erna. Selama 30 tahun Erna telah berjualan kue dan tak ingin mencoba pekerjaan lain karena pekerjaan ini sudah dilakukannya sejak kecil bersama orangtuanya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved