Tsunami Terjang Pantai Anyer

Ketinggian Gelombang Tsunami Selat Sunda Diungkap Korban yang Selamat

Ketinggian Gelombang Tsunami Selat Sunda Diungkap Korban yang Selamat, Lantai 2 Hotel

Editor: Rendy Nicko
Tribun Lampung/Noval Andriansyah
Personel Basarnas Lampung berada di tengah lokasi terparah yang terdampak tsunami di Desa Kunjir, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, Minggu, 23 Desember 2018. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Ketinggian gelombang tsunami Selat Sunda perlahan mulai terungkap. Dari penuturan korban selamat, diketahui ketinggian gelombang tsunami mencapai lanta dua hotel.

Adalah Rika Nunung Tri Kusyati, salah satu korban selamat tsunami Selat Sunda, menceritakan, gelombang tsunami datang dua kali pada Sabtu (22/12/2018) malam. 

Gelombang tsunami yang pertama hanya masuk sampai lobi hotel tempat ia menginap. Selang beberapa detik kemudian, gelombang tsunami yang lebih tinggi datang hingga mencapai lantai dua hotel.

"Airnya memang enggak tinggi. Yang pertama cuma sampai lobi, yang kedua memang lebih tinggi, sampai lantai dua, tetapi gelombangnya itu keras," ujar Rika saat ditemui Kompas.com di RSUP Fatmawati, Jakarta Selatan, Senin (24/12/2018)

Rika mengaku pertama kali berkunjung ke Pantai Anyer untuk berlibur. Ia bersama suami, anak, menantu, dan kedua cucunya menginap di Hotel Keraton Krakatoa yang lokasinya berdekatan dengan bibir pantai.

Ia pun tak menyangka rencana liburannya berakhir dengan bencana tsunami. Saat gelombang tsunami yang kedua datang, tubuh Rika langsung terhempas ke jalam seberang hotel sehingga menyebabkan ia tak sadarkan diri.

Saat sadar, ia telah berada di bawah kolong mobil. Beruntungnya, ia langsung ditemukan oleh suaminya dan dibawa ke bukit sembari menunggu bantuan medis datang.

"Saat terlempar itu, saya sudah enggak sadar. Pas sadar, saya sudah ada di bawah kolong mobil. Badan saya sudah enggak bisa digerakin lagi karena sudah patah. Tangan saya, tulang panggul, tulang ekor, dan rahang saya sudah patah," kata Rika.

Menurut Rika, sesaat sebelum gelombang tsunami datang, ia sempat mendengar gemuruh erupsi dari Gunung Anak Krakatau.

Kendati demikian, masyarakat sekitar berusaha menenangkan dirinya dengan alasan suara gemuruh itu biasa terdengar.

"Saat saya awal sampai, memang mendengar gemuruh, tetapi pas saya tanya ke warga sekitar, hal itu sudah biasa," kata Rika.

Akibat terjangan gelombang tsunami itu, Rika mengalami retak tulang pada bagian rahang, tulang panggul, tulang ekor, dan tangan.

Saat ini, ia dirawat di RSUP Fatmawati, Tangerang Selatan. Selanjutnya, ia menunggu waktu untuk menjalani operasi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul ""Gelombang Tsunami yang Kedua sampai Lantai Dua Hotel..."

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved