Aktivitas Gunung Anak Krakatau
Dekati Tahun Baru 2019, Gunung Anak Krakatau Semakin Nyaring 'Menyalak', Statusnya Menjadi Siaga
ahun Baru 2019 segera tiba, namun aktivitas Gunung Anak Krakatau terus menunjukkan peningkatan. Detuman keras pun terdengar berkali-kali.
BANJARMASINPOST.CO.ID - Tahun Baru 2019 segera tiba, namun aktivitas Gunung Anak Krakatau terus menunjukkan peningkatan. Detuman keras pun terdengar berkali-kali.
Akibat kondisi ini status Gunung Anak Krakatau ditingkatkan menjadi Level III (Siaga) hari ini, Kamis (27/12/2018).
Berdasarkan laporan MAGMA Indonesia yang diterima Tribunnews, peningkatan status Gunung Anak Krakatau didapat dari hasil pengamatan yang dilakukan sejak Rabu pukul 00.00 WIB hingga 06.00 WIB.
Dari pengamatan yang dilakukan KESDM, Badan Geologi, dan PVMBG, tercatat adanya tremor terus menerus dengan amplitudo 8-32 mm.
Sementara angin bertiup lemah hingga sedang ke arah utara dan timur laut Gunung Anak Krakatau.
Baca: Tahun Baru 2019 Segera Tiba, ini Fakta Menarik NEW YEAR di Kutub Selatan, Sehari Bisa Berkali-kali
Bagian kawah Gunung Anak Krakatau juga terpantau kabut dan asap tidak teramati.
Selain itu suara dentuman juga beberapa kali terdengar di Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau.
Karena adanya peningkatan status gunung yang terletak di Lampung Selatan ini, masyarakat ataupun wisawatan tidak diperbolehkan mendekati Gunung Anak Krakatau dalam radius lima kilometer dari kawah.
Baca: Ada Buku Nikah Aura Kasih Nikah Digaet Bule Brasil, Tata Janeeta & Emka Bongkar Fakta Penting Ini
Sebelumnya, Kepala Pusat Gempa dan Tsunami BMKG Daryono, mengunggah sebuah video yang menunjukkan aktivitas Gunung Anak Krakatau via Twitter.
Video tersebut diambil dari pelabuhan Bakauheni, Lampung.
Dalam video Daryono tersebut, tampak petir beberapa kali menyambar di dekat Gunung Anak Krakatau yang tengah mengeluarkan lava pijar.
Baca: Firasat 15 Menit Sebelum Tsunami Datang, Jadi Alasan Idan Saudara Kembar Ifan Seventeen Selamat
"Memantau GAK (Gunung Anak Krakatau, red) dari Bakauheni," tulis Daryono.
Sementara pada Rabu (26/12/2018) kemarin, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geologi (BMKG) menjelaskan bahwa abu vulkanik Gunung Anak Krakatau pada pukul 19.00 WIB terpantau mengarah ke Barat Daya - Barat.
Sebaran abu vulkanik Gunung Anak Krakatau sendiri disebutkan mencapai ketinggian lebih dari 10 kilometer.
"Pantauan kondisi cuaca dan sebaran debu vulkanik Gunung Anak Krakatau tanggal 26 Desember jam 19.00 WIB.
Terlihat adanya pola sebaran debu vulkanik dengan arah pergerakan menuju Barat Daya - Barat.
Sebaran debu mencapai ketinggian lebih dari 10 km."
Sebelumnya abu vulkanik Gunung Anak Krakatau dilaporkan telah sampai di Kota Cilegon, Banten pada Rabu sore kemarin.
Beberapa foto yang menunjukkan kendaraan tertutup abu vulkanik tipis tampak beredar di media sosial.
Abu vulkanik Gunung Api Krakatau dilaporkan telah sampai di Kota Cilegon, Banten pada Rabu (26/12/2018) sore kemarin. (Via Twitter @Sutopo_PN)
Dikutip dari Kompas.com, Ketua Tim Tanggap Darurat Erupsi Gunung Anak Krakatau Kushendratno meminta masyarakat untuk tetap tenang.
Berdasarkan penjelasan Kushendratno, aktivitas Gunung Anak Krakatau memang tengah meningkat dan mengeluarkan abu vulkanik saat ada letusan.
"Aktivitas Gunung Anak Krakatau sekarang merupakan kesehariannya ketika meningkat, mengeluarkan letusan yang terus-menerus dan mengeluarkan abu dengan hembusan angin ke timur laut mengarah ke Cilegon," kata Kushendratno saat dihubungi oleh Kompas.com, Rabu (26/12/2018).
Berdasarkan laporan bencana Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau memang sudah meningkat sejak 18 Juni 2018.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)