Pembunuhan Sadis Kalsel di 2018

Penjelasan Sosiolog Soal Maraknya Pembunuhan Sadis di Kalsel Sepanjang 2018

Penjelasan Sosiolog Soal Maraknya Pembunuhan Sadis di Kalse Sepanjang 2018

Penulis: Nurholis Huda | Editor: Rendy Nicko
banjarmasinpost.co.id/jumadi
Tersangka Herman (23), pakai penutup wajah, pada saat melakukan reka ulang pembunuhan di Jalan A Yani Km 11 Gambut. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Maraknya pembunuhan sadis di 2018 ini menjadikan pertanyaan bagi semua orang.

Menurut Sosiolog Ahmad Herman, tindakan kekerasan yang dilakukan seseorang kepada seseorang yang lain atau antar individu dengan individu yang Iain dengan alasan apapun tetntu tidak bisa dibenarkan.

Begitu mudahnya seseorang menghilangkan nyawa rang Iain hanya kadang-kadang aIasan sepele. Secara umum kondisi tersebut dilatarbelakangi oleh banyak hal.

Menurut dia, seseorang bisa membunuh bisa disebabkan oleh traumatik dan stress yang dialami, selain itu integritas diri dalam hal penguasaan terhadap nilai nilai keagamaan seringkali memicu seseorang untuk melakukan tindakan pembunuhan, atau ditambah dengan persoalan serta beban hidup yang menumpuk dianggap sebagai faktor diterminan seseorang melakukan tindak kekerasan.

Baca: Syahrini dan Reino Barack Liburan Bareng di Jepang Usai Kabar Dilamar? Fotonya Viral

Baca: Ayu Ting Ting Pamer Foto Bareng Pria yang Mukanya Disebut Mirip, Tangannya Sampai ke Pundak

Baca: Status Siaga! Suara Dentuman Keras Gunung Anak Krakatau Terdengar, Akan Meletus?

Dalam pandangan Iain, perilaku pembunuhan adalah tindakan yang dilakukan individu karena agresivitas emosi yang tidak terkontrol, karena tindakan marah menutup seseorang berpikir rasional. Rasa marah juga memicu emosi tidak terkendali dan berlangsung relatif sangat cepat.

Sehingga perilaku tersebut cenderung untuk melukai lawanya baik secara flsik maupun  psikis. Penekanan pandangan kenapa seseorang bisa melakukan tindakan kriminalitas.

Tentunya akan terkait bagaimana seseorang mengelola emosinya. Perilaku kekerasan yang oleh pandangan psikologi disebut sebagai tindakan agresi yang diartikan sebagai bentuk kemarahan yang sangat tinggi, atau ketakutan (panik).

Baca: Gisella Anastasia Menangis Ungkap Kisah Pilu di Balik Momen Ulang Tahun Bareng Gading Marten

Pembunuhan yang terjadi bisa disebabkan oleh rasa panik oleh pelaku sehingga tindakan sadis yang mereka lakukan adalah bentuk dari kepanikan tersebut.

Solusinya,agar meminimalisir tindakan pembunuhan sadis ini harus integrasi oleh semua pihak. yakni, ada upaya melalui pendidikan di tingkat keluarga. penanaman dan proses sosialisai yang baik melaui lingkungan.

"Karena bisa saja terjadi pelaku pembunuhan berasal dari keluarga baik-baik, namun salah dalam mencari lingkungan bersosialisasi," Kata Ahmad Herman.

Penting juga bagi kita semua, kata dia, untuk selalu peduli dengan lingkungan sekitar. "Karena kepedukian kita adalah tindakan preventif alamiah dalam mengatasi potensi terjadinya perilaku kriminalitas," katanya.

(banjarmasinpost.co.id/ Nurholis Huda) 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved