Tsunami Terjang Pantai Anyer

Perilaku Aneh Ular Usai Sarangnya Dihancurkan Tsunami Banten (Tsunami Selat Sunda), Warga Digigit!

Perilaku aneh ular setelah sangnya hancur karena tsunami Banten (tsunami Selat Sunda) terjadi di Banten. Sejumlah warga pun digigit.

Editor: Murhan
fox news
Ular berbisa serang warga banten pasca tsunami Banten 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Perilaku aneh ular setelah sangnya hancur karena tsunami Banten (tsunami Selat Sunda) terjadi di Banten. Sejumlah warga pun digigit.

Tsunami Banten yang menerjang kawasan pesisir pantai Anyer, Provinsi Banten, hingga Lampung pada Sabtu (22/12/2018) lalu masih menyisakan duka bagi para korban. Sarang ular pun jadi korban.

Kini, warga resah karena perilaku aneh ular yang sarangnya hancur karena tsunami Banten atau tsunami Selat Sunda. sejumlag warga digigit!

Ya, belum juga kering air mata korban dan warga terdampak Tsunami Banten, kini warga Pandeglang diresahkan dengan kemunculan ular.

Baca: Ade Jigo Dengar Suara Aneh Ini Usai Selamat di Tsunami Banten dan Lampung Bersama Ifan Seventeen

Baca: Mantan Penyanyi Cilik Chikita Meidy Buat Hotman Paris Kaget, Bisa Sewa Satu Pulau di Maldives

Baca: Momen Ifan Seventeen Injakkan Kaki ke Rumah Tanpa Dylan Sahara Usai Tsunami Banten dan Lampung

Baca: Pacar Baru Sule Disebut Bernama Naomi Zaskia, Artis Muda Usia 22 Tahun Blasteran Bali Jerman?

Baca: Luna Maya Galau Ikut Curhat Usai Syahrini Curhat Dapat Jodoh Dari Tuhan, Untuk Reino Barack?

Baca: Kompak dengan Sule, Rizky Febian Miliki Pacar Baru Selebgram Bandung Azalia Bianda Avissa

Baca: Nagita Slavina Tuliskan Nama Khusus Ayah Rafathar, Raffi Ahmad di Ponsel Bukan Papah Sayang Baby

Baca: Perasaan Aneh Istri Herman Seventeen, Korban Tsunami Banten dan Lampung (Tsunami Selat Sunda)

Baca: Sosok Ibu Baru Rizky Febian dan Putri Delina Dibocorkan Sule, Siap Kejutan Pernikahan

Baca: Reaksi Ashanty Saat Arsy Hermansyah Ingin Berhijab, Istri Anang Hermansyah: Kak Azriel Dukung

Baca: Ramai Taaruf Dul Jaelani & Aaliyah Massaid, Ustadz Abdul Somad Jelaskan Cara Taaruf Sesuai Syariat

Baca: SBY Resmi Jadi Mentor Prabowo-Sandiaga Hadapi Jokowi-Maruf di Debat Pilpres 2019

Keberadaan ular mengancam jiwa warga Pandeglang yang menjadi korban kedahsyatan gelombang Tsunami Banten yang menghancurkan tempat tinggal mereka.

Hal ini seperti dikutip GridHot.ID dari Kompas.com.

Kasus gigitan ular muncul pasca- tsunami Selat Sunda yang terjadi di beberapa wilayah pengungsian yang ada di Banten dan Lampung.

Berdasarkan informasi dari situs resmi Kemenkes, tercatat ada 14 kasus gigitan ular dari 22-31 Desember 2018 di Pandeglang, Banten.

Dokter spesialis emergency, dr Trimaharani, menyampaikan bahwa kasus tersebut ditemukan di beberapa layanan fasilitas kesehatan.

"Kasus di Puskesmas Munjul ada tiga, di Puskesmas Labuhan dua kasus, Puskesmas Panimbang satu, di Puskesmas lain tiga, Rumah Sakit Berkah satu, dan Puskesmas Cibitung empat. Jadi total 14 kasus," kata dr Tri dalam keterangan tertulis, Rabu (2/1/2019).

Tri mengatakan, kondisi korban membaik dan hanya butuh observasi dan penatalaksanaan yang ketat dan tepat.

Ia bersama dokter dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) telah melakukan pelatihan penatalaksanaan korban gigitan ular kepada tenaga kesehatan di pengungsian, seperti Dinas Kesehatan Pandeglang, Rumah Sakit Berkah, dan Rumah Sakit Umum Daerah dr Dradjat Prawiranegara, Serang.

Ular berbisa serang warga banten pasca tsunami Banten
Ular berbisa serang warga banten pasca tsunami Banten (fox news)

Disebutkan, ancaman gigitan ular setelah terjadi bencana diduga terjadi karena habitat yang terganggu.

Tri menambahkan, hasil riset selama enam tahun yang dilakukannya, menunjukkan bahwa setiap bencana ada ancaman gigitan ular.

"Setiap disaster (bencana) ada risiko snakebite, misal banjir di Sampang, gempa di Lombok, erupsi Gunung Raung, erupsi Gunung Merapi, erupsi Gunung Agung, dan sebagainya," ujar dia.

Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan dr Achmad Yurianto memberikan imbauan kepada masyarakat untuk berhati-hati ketika membersihkan lingkungan sekitar.

"Kalau mulai bersih-bersih pada awalnya jangan menggunakan tangan langsung, gunakan kayu dahulu pastikan tidak ada ular, baru pakai tangan. Karena tsunami, sarang ular terusik dan menyebar, berpindah tempat ke tumpukan sampah atau puing," kata Achmad.

Sebagai catatan, apabila tergigit ular, korban harus tenang dan istirahat, memasang bidai dan mengurangi pergerakan, serta membawa ke pelayanan kesehatan terdekat seperti puskesmas atau rumah sakit.

Baca: SBY Resmi Jadi Mentor Prabowo-Sandiaga Hadapi Jokowi-Maruf di Depat Pilpres 2019

Baca: Daftar Harga Tiket Pesawat Jurusan Banjarmasin Usai Tahun Baru 2019 dan Libur Natal

Baca: Nagita Slavina Tuliskan Nama Khusus Ayah Rafathar, Raffi Ahmad di Ponsel Bukan Papah Sayang Baby

Baca: Nagita Slavina Tuliskan Nama Khusus Ayah Rafathar, Raffi Ahmad di Ponsel Bukan Papah Sayang Baby

Baca: Pesan Guru Khalil Kepada Pejabat Eselon II di Pemkab Banjar yang Baru Dilantik

Selain itu, jangan membawa ke dukun, jangan dihisap atau disedot, jangan ditoreh atau dikeluarkan darahnya, jangan dipijat, jangan diikat, serta jangan menggunakan obat herbal.

Sementara itu, dikutip dari Tribunnews, Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB), Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, pihaknya harus segera memulangkan lebih dari 10.000 pengungsi di Kabupaten Pandeglang, Banten, pasca-tsunami terjadi di Selat Sunda, Sabtu (22/12/2018).

Jumlah korban jiwa terhitung fantastis karena mencapai 437 nyawa melayang, puluhan ribu rumah rusak, belum terhitung sejumlah kendaraan roda empat hancur, dan sebagainya.

Menurut Sutopo, dari sejumlah 20.726 pengungsi, sekitar 10.000 orang mengungsi karena rumahnya rusak.

Sisanya, ada sekitar 10.726 orang yang mengungsi akibat trauma.

Personel Basarnas Lampung berada di tengah lokasi terparah yang terdampak tsunami di Desa Kunjir, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, Minggu, 23 Desember 2018.
Personel Basarnas Lampung berada di tengah lokasi terparah yang terdampak tsunami di Desa Kunjir, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, Minggu, 23 Desember 2018. (Tribun Lampung/Noval Andriansyah)

"Pengungsi yang trauma, bukan rumah rusak tadi, diharapkan akan dikembalikan ke rumahnya. Sementara pengungsi yang rumah rusak berat akan dibangunkan hunian sementara," kata Sutopo di kantor BNPB, Utan Kayu, Jakarta Timur, Senin (31/12/2018).

Pemulangan pengungsi ke rumah masing-masing harus segera dilakukan lantaran sekolah-sekolah yang dijadikan tempat pengungsian akan segera digunakan kembali untuk aktivitas belajar mengajar.

Baca: Jadwal Pelaksanaan Puncak Haul Guru Sekumpul Ke-14, Ini Syarat dan Ketentuan dari Panitia

Baca: Klasemen & Jadwal Liga Inggris Pekan 22, Brighton vs Liverpool dan Tottenham vs Man United

Baca: Daftar 38 Pemain Timnas U-22 Indonesia di Piala AFF U-22 2019, Indra Sjafri Panggil Ezra Walian

Menurut Sutopo, kegiatan belajar mengajar tahun ajaran 2018-2019 akan dimulai 7 Januari 2019. Selain itu, saat ini aktivitas gunung anak krakatau sudah menurun.

Sehingga, kemungkinan kondisi di sekitar wilayah terdampak tsunami sudah aman.

"Kondisi aktivitas Gunung Anak Krakatau menurun, volume (erupsi)-nya berkurang, sehingga pengungsi, masyarakat yang trauma tadi dapat kembali ke rumahnya," ujar Sutopo.

Kamar villa rusak akibat tsunami Selat Sunda, Sabtu (22/12).
Kamar villa rusak akibat tsunami Selat Sunda, Sabtu (22/12). ((Dok. Kementerian Pariwisata))

Ular Tanah Mematikan

Pembersihan puing setelah bencana tsunami Selat Sunda di daerah Banten rawan terhadap serangan ular tanah yang mematikan.

Satwa bernama ilmiah Agkistrodon rhodostoma memiliki bisa atau racun yang tinggi sehingga berbahaya.

"Provinsi Banten adalah habitat ular tanah atau oray gibuk dalam bahasa lokal," kata Ketua Yayasan Sioux Ular Indonesia Aji Rachmat, Selasa, 1 Januari 2019.

Saat membersihkan puing dan sampah di kawasan terdampak Tsunami Selat Sunda, petugas, warga atau relawan diminta berhati-hati.

Beberapa kasus laporan sudah masuk soal keberadaan ular tanah di lokasi puing bangunan. "Banten memang daerah endemik ular tanah sejak dulu, sudah banyak korbannya," kata Aji.

Ular berwarna coklat dengan motif pada tubuhnya dan berbentuk kepala segitiga ini sangat mudah ditemukan di kebun masyarakat hingga pekarangan rumah. Menurut Aji, ular tanah sering mematuk warga yang secara tidak sengaja menginjak atau menyentuhnya.

Saat ini di daerah terdampak tsunami, ular tanah akan mencari lokasi yang nyaman untuk mencari makan dan sembunyi. Tsunami, kata Aji, banyak membuka area baru yang memungkinkan ular beraktivitas dan berkeliaran tanpa terganggu manusia untuk mencari makan.

"Keberadaannya bisa di bawah puing rumah, kayu, bambu, sampah yang terbawa ombak, tenda pengungsian, tumpukan barang bantuan dan area lain yang kering dan nyaman," ujarnya.

Jenis ular ini tidak bersarang sehingga area sembunyi (hidden cave) dan lokasi berburunya selalu berpindah. "Habitatnya ikut rusak dan tergenang air, jadi sebaran ular menjadi acak," kata Aji.

Upaya antisipasinya, bekerja dengan menggunakan alas kaki sepatu bot atau tebal setiap masuk kawasan bencana dan memakai sarung tangan kulit. Sepatu seperti itu selain menangkal serangan ular juga mengantisipasi tusukan pecahan kaca, paku berkarat, dan air yang terkontaminasi bakteri.

Personel Basarnas Lampung berada di tengah lokasi terparah yang terdampak tsunami di Desa Kunjir, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, Minggu, 23 Desember 2018.
Personel Basarnas Lampung berada di tengah lokasi terparah yang terdampak tsunami di Desa Kunjir, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, Minggu, 23 Desember 2018. (Tribun Lampung/Noval Andriansyah)

Cara lain memakai tongkat atau alat bergagang panjang lainnya untuk memindahkan sampah. Ular tanah ini, kata Aji, suka bersembunyi di bawah tumpukan sampah kering.

Langkah pengamanan lain yaitu mengindari upaya pembersihan sendiri tanpa teman dan selalu waspada saat mengangkat barang atau sampah. Sioux Snake Rescue membuka posko di Kampung Cipunaga, Desa Tunggal Jaya Kecamatan Sumur Kabupaten Pandeglang, Banten.

Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Sarang Ular di Banten Diterjang Tsunami, Ular-ular Gigit Belasan Warga, Begini Keadaan Mereka Kini

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved