Ekonomi dan Bisnis
Ekspedisi Udara Mahal, Adit Beralih ke Pengiriman Mode Laut
Kenaikan yang mulai diberlakukan jasa pengiriman logistik terkhusus jalur udara membuat pelaku usaha Banjarmasin memilih pengiriman mode laut.
Penulis: M Maulana | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Kenaikan yang mulai diberlakukan jasa pengiriman logistik terkhusus jalur udara membuat pelaku usaha Banjarmasin memilih pengiriman mode laut.
Seperti halnya pedagang e-commerce asal Banjarmasin, Pratama Aditya Wijaya, yang sudah satu bulan lebih beralih menggunakan jasa pengiriman laut.
"Dulu biasanya memakai jasa udara, tapi karena ongkos kirim semakin mahal ke Banjarmasin jadi sekarang sudah menggunakan ekspedisi laut," kata Adit.
Selama dominasi menggunakan mode laut, ia mengaku mengambil komoditas secara grosir.
"Karena laut ada minimal pengiriman dan biar lebih murah barangnya yang dijual nantinya," ujar pedagang alat-alat elektronik ini.
Baca: Hanya Hari Ini, Promo SupriseDeal, Aktif 30 Hari Paket Data 50 GB Telkomsel Harga Rp 150.000
Baca: Nissa Sabyan dan Sabyan Gambus Foto Bareng Sandiaga Uno, Lihat Gaya Konyolnya
Baca: Harga Tiket Pesawat Garuda Ada Kemungkinan Naik Pada Momen Tertentu
Baca: Transformasi Tubuh Indah Jennifer Lopez di #10yearschallenge Banjir Pujian, ini yang Ditampilkannya
Baca: Ahmad Dhani dan Mulan Jameela Bikin Video Klip Baru, Ada Sosok Fadli Zon dan Fahri Hamzah
Sedangkan menggunakan jasa udara, biasanya ia hanya megambil barang sedikit dengan alasan terlalu mahal ongkir bila mengambil banyak.
"Berbeda dengan ekspedisi laut yang ambil banyak lebih murah, selisih barangnya cukup lumayan," tuturnya.
Meski demikian ia juga masih menggunakan jalur udara, meski tidak serutin biasanya.
"Karena tergantung kepada calon pembeli lagi, soalnya saya ada langganan, ada yang mau cepat ada juga yang tidak. Jadi kalau yang cepat harga lebih mahal dan saya pakai ekspedisi udara. Kalo yang lebih murah pakai ekspedisi laut," imbuhnya.
Karena kenaikan biaya tarif ekspedisi udara, ia mengaku juga alami penurunan omzet penjualan.
"Penurunannya sekitar 20 persen, salah satu faktornya mungkin juga karena ekpedisi udara tarifnya naik," pungkasnya.
(Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Maulana)
