Ustadz Abdul Somad Ungkap Soal Taman Surga yang Ada di Dunia Saat Berjumpa Sosok Ini di Mekkah
Ustadz Abdul Somad mengungkap soal taman surga yang ada di dunia saat bertemu dengan dengan sosok ini di Mekkah, Arab Saudi.
BANJARMASINPOST.CO.ID - Ustadz Abdul Somad mengungkap soal taman surga yang ada di dunia saat bertemu dengan dengan sosok ini di Mekkah, Arab Saudi.
Soal taman surga yang ada di dunia diungkapkan dan ditulis Ustadz Abdul Somad dalam postingan akun instagramnya, @ustadzabdulsomad, Kamis (17/1/2019).
Ustadz Abdul Somad berjumpa dengan Sayyid Ahmad ibn Sayyid Muhammad ibn Sayyid 'Alawy ibn Sayyid 'Abbas di Mekkah, 16 Januari 2019.
Dalam postingannya itu, dia bersama para ulama tersebut.
Baca: Tarif Ceramah Ustadz Adi Hidayat Terungkap, Bagaimana Ustadz Abdul Somad, Aa Gym & Mamah Dedeh?
Baca: Alvin Faiz Ungkap Kondisi Terkini Ustadz Arifin Ilham, Sudah Diperbolehkan Pulang dari Malaysia
Baca: Heboh Aris Idol & Mantan Syahrini Ditangkap, Ustadz Abdul Somad Jelaskan Doa Pecandu Narkoba
Baca: Buka-bukaan Andi Soraya soal Perlakuan Gading Marten pada Gempita, Anak Gisella Anastasia
Baca: Sikap Sandiaga Uno pada Megawati dan KH Maruf Amin Jelang Debat Pilpres 2019
Baca: Ifan Seventeen Hampir Ucapkan Kalimat Suci Ini Saat Tsunami Banten, Mengira Kiamat Terjadi
Berikut kutipan postingannya :
MAMPIR DI TAMAN SURGA
1. "Bersilaturrahim dengan keturunan Rasulullah SAW lebih aku sukai daripada bersilaturrahim dengan keluargaku sendiri", demikian ucapan Abu Bakr Shiddiq dalam Shahih al-Bukhari.
Alhamdulillah hari ini dapat bersilaturrahim dengan Sayyid Ahmad ibn Sayyid Muhammad ibn Sayyid 'Alawy ibn Sayyid 'Abbas yang nasabnya sampai pada Sayyidina al-Hasan ibn Sayyidatuna Fathimah binti Sayyidina wa Mawlana Muhammad SAW
2. "Apabila kamu melewati taman surga, mampirlah!". Sahabat: "Adakah taman surga di dunia ya Rasulullah?" Rasulullah SAW: "Ya, majlis zikir" (Riwayat Imam at-Tirmidzi)
3. "Siapa yang keluar rumah untuk menuntut ilmu, maka ia seperti berjihad fisabilillah, hingga kembali" (Riwayat Imam at-Tirmidzi). Di Majlis ini bertemu dengan para mujahid fisabilillah.
4. Di tanah air sudah bertemu dengan ayah mereka; Habib Umar Abdul Aziz Palembang, Kyai Ihya' 'Ulumiddin, dan para Ulama alumni Abuya Sayyid Muhammad 'Alawy yang tergabung dalam as-Shafwah al-Malikiyyah. Di sini bertemu dengan anak-anak mereka yang melanjutkan kajian pada Sayyid Ahmad ibn Sayyid Muhammad Alawy.
Makkah Al Mukarramah,
10 Jumadil Ulaa 1440
16 Januari 2019
Sebelumnya, UAS juga mampir ke Tha'if. Selain berfoto, dia menceritakan riwayat terkait Tha'if.
Berikut isi postingannya :
SINGGAH DI THA'IF
1) MASJID KU'
Dua dahan tempat bergantung itu patah; Khadijah dan Abu Thalib. Berharap orang-orang Tsaqif di Tha'if mau menerima dakwah. Namun yang diterima justru lemparan batu, kayu, kotoran unta dan semua sampah serapah.
Nabi Muhammad -Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam- berlindung, bersandar di sebongkah batu, tumitnya berdarah. Sandalnya basah.
Ia mengadu kepada Allah. Malaikat penjaga segala bukit menawarkan, "Ku timpakan pada mereka dua bukit besar; bukit Abi Qubais dan Qu'aiqi'an? Agar rata mereka dengan tanah?"
Nabi menjawab, "Semoga Allah mengeluarkan dari tulang sulbi mereka keturunan yang bertauhid, tidak mempersekutukan Engkau ya Allah"
Doa itu dikabulkan Allah. Hari ini, Tha'if 100% muslim. Negeri subur nan sejuk dan asri. Kenangan itu diabadikan di Masjid al-Ku'
2) MASJID 'ADDAS
Diantara kepala-kepala suku Tsaqif yang menyerang Rasulullah -Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam- adalah 'Atabah ibn Rabi'ah dan Syaibah ibn Rabi'ah.
Namun, di lubuk hati terdalam masih ada rasa kemanusiaan. Ia panggil budak hamba sahayanya, "Wahai 'Addas, berikan setangkai anggur ini kepada Muhammad" 'Addas membawakan anggur itu.
Rasulullah -Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam- memasukkan satu butir anggur ke mulutnya seraya mengucapkan "Bismillah"
'Addas berkata, "Tidak ada orang di negeri ini mengucapkan kalimat itu"
Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam- menjawab, "Engkau dari mana?"
'Addas: "Ninawi Irak"
Rasulullah SAW: "Dari negeri Yunus ibn Matta"
'Addas: "Engkau mengenalnya?"
Rasulullah SAW: "Dia saudaraku, dia Nabi, aku pun Nabi"
'Addas tersungkur mencium kaki Nabi Muhammad SAW dan bersyahadat masuk Islam. Tempat dialog itu diabadikan menjadi Masjid 'Addas.
3) MASJID ABDULLAH IBN ABBAS RA
Ia lahir tiga tahun sebelum hijrah. Wafat tahun 68 Hijrah di Tha'if. Posisi makamnya antara pustaka dan tempat shalat perempuan sekarang.
Thaif,
9 Jumadil Awwal 1440
15 Januari 2019
Sementara, dia juga menyempatkan diri mampir di Gua Hira.
Dia menceritakan soal Nabi Muhammad SAW yang mendapat kerasulan pada usia 40 tahun.
Berikut postingan lengkapnya :
PELAJARAN DARI GUA HIRA DI ATAS JABAL NUR
1. Ketika kepuasan materi dalam usia 40 tahun berbentuk harta, keluarga dan semua materi sudah terpenuhi. Ada sisi lain; ruh, jiwa, spiritual, yang juga mesti diisi. Karena manusia terdiri dari unsur fisik dan metafisik, zahir dan batin, material dan spiritual.
2. Kesibukan beternak, dagang, apapun cara mencari karunia Allah. Terus berputar. Mesti ada tafakkur sa'ah, berhenti sejenak. Mundur selangkah, untuk melesat beribu lompatan besar dalam hidup.
3. Beralih dari kesholehan individual menuju kesholehan sosial. Setelah menerima wahyu, Nabi tidak bersembunyi, tapi men-share. Dalam proses sharing haq itulah muncul haters dan lovers. Abu Lahab memilih posisi hater, action selanjutnya adalah bully.
4. Di balik sosok Nabi Muhammad -Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam- yang luar biasa, ada seorang bukan perempuan biasa. Khadijah namanya. Menyelimuti, saat menggigil tiba. Membawakan Waraqah ibn Naufal pelipur lara.
5. Usia 40 tahun bukan akhir perjalanan, justru garis start perjuangan dimulai di usia 40.
Jabal Nur, Makkah Al Mukarramah
7 Jumadil Awwal 1440
13 Januari 2019
Simak video ceramah UAS soal penghuni surga :