Berita Kabupaten Banjar
Sinyal di Paramasan Masih Lemah, Nelpon Mesti di Tempat ini
Pembangunan based transciever station (BTS) di Kecamatan Paramasan, Kabupaten banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel), teramat melegakan warga setempat.
Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Pembangunan based transciever station (BTS) di Kecamatan Paramasan, Kabupaten banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel), teramat melegakan warga setempat.
Apalagi fasilitas telepon nirkabel tersebut mulai difungsikan sejak sepekan lalu.
"Alhamdulillah BTS sudah berdiri di desa kami sehingga kami tak perlu lagi keluar kampung jika ingin menelepon keluarga di luar daerah," ucap Rahmat, warga Paramasan saat berada di Martapura, Senin (04/01/2019).
Ia menuturkan kini tiap saat sudah bisa berteleponan menggunakan telepon selular (ponsel).
Namun kekuatan signal masih lemah sehingga saat berteleponan kadang masih ngadat dan bahkan terputus.
"Semoga kekuatan sinyalnya nanti bisa segera diperkuat lagi sehingga bisa lebih lancar saat berteleponan," tandasnya.
Baca: Penampakan Inul Daratista Berhijab, Siapkan Kejutan se Indonesia, Didoakan Supaya Istiqomah
Baca: Maia Estianty dan Mulan Jameela Kompak Lakukan Ini Usai Lihat Tangis Dul Jaelani dan Al Ghazali
Baca: 41 Ucapan Selamat Imlek 2019, Kata-kata Mutiara Sambut Tahun Baru China 2570, Gong Xi Fat Chai!
Baca: Ustadz Abdul Somad Minta Uang Muka Sebelum Ceramah, Simak Klarifikasi Resmi UAS Soal Penipuan
Baca: Paramasan Sudah Tembus Telepon, Tahap Awal Terbatas untuk Aktivitas ini
Kaur Pemerintahan Desa Paramasanatas Bahrin ketika dihubungi mengakui sinyal telepon nirkabel di desanya memang belum stabil.
"Iya memang masih naik turun sinyalnya, mungkin karena masih tahap ujicoba. Mudah-mudahan bisa stabil," ucapnya.
Karena itu, lanjutnya, untuk berteleponan juga mesti dilakukan di dekat area BTS yang agak kuat sinyalnya.
"Kalau nelponnya di rumah, apalagi yang jaraknya jauh dari BTS, masih agak susah," tandasnya.
Namun pihaknya sangat berterima kasih kepada Pemkab Banjar yang telah berhasil menghadirkan BTS di desanya sehingga setidaknya kini tidak terisolasi lagi dari akses telekomunikasi.
Pasalnya selama ini lantaran ketiadaan BTS, lalu lintas informasi menjadi sangat lambat akibat belum tersentuh jaringan telepon selular.
Seperti telah diwartakan beberapa waktu lalu, warga Paramasanatas jika ingin menggunakan telepon selular mesti keluar kampung yakni di Lumpangi, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) berjarak tempuh berkendara sekitar satu jam.
Hingga saat ini akses jalan darat yang memadai menuju Paramasanatas memang melalui wilayah tersebut.
Seperti pengalaman penyuluh kehutanan dari KPH Kayutangi Banjar, Agus Makhfudz, dulu dirinya kerap bergegas meluncur ke Lumpangi untuk menuntaskan laporan.
Bahkan tengah malam pun dilakoninya ketika laporan harus dikirim saat itu juga.
(banjarmasinpost.co.id/roy)
