KalselPedia

KalselPedia : Monumen Divisi IV ALRI di Lianganggang, Ini Sejarah Tank dan Meriam yang Dipajang

Monumen ALRI Divisi IV berada di bundaran makam Brigjen Hasan Basri di Jalan A Yani kilometer 20, Liang Anggang, Banjarbaru.

Penulis: Nurholis Huda | Editor: Elpianur Achmad
banjarmasinpost.co.id/nurholis huda
Monumen Divisi IV ALRI di Lianganggang Banjarbaru 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Monumen Divisi IV ALRI berada di bundaran makam Brigjen Hasan Basri di Jalan A Yani kilometer 20, Liang Anggang, Banjarbaru.

Monumen tersebut terletak di tengah bundaran dari arah Banjarmasin menuju bandara ke arah timur atau menuju Pelaihari ke arah selatan.

Tugu ini menunjukkan kiprah ALRI dalam menjaga wilayah Indonesia khususnya di Kalsel. Di sebelahnya terdapat makam seorang Jenderal yang merupakan tokoh Kalsel.

Di tugu ini ada meriam jenis howitzer kaliber 105 mm milik kesatuan marinir TNI-AL dan tank amfibi PT 76.

Tank seberat 14,5 ton dan meriam tersebut bukan digunakan untuk pajangan di Monumen Divisi Alri tersebyt.
Kedua alutsista (alat utama sistem pertahanan) di pensiunan karena usianya sudah tua.

Dalam sejarahnya, pembangunan dimulai minggu terakhir Agustus 2013 dan selesai pada minggu terakhir Oktober 2013 dengan anggaran Rp 895.376.000.

Keduanya masih aktif. Demi monumen tersebut, Kepala Staf TNI AL Laksamana Marsetio memberikan izin untuk memurnatugaskan (memensiunkan) alat perang tersebut.

Kedua alutsista tersebut kebetulan memang memasuki usia purnatugas karena sudah berusia hampir 50 tahun, sementara masa pakainya 30 tahun.

Monumen Divisi IV ALRI di Lianganggang Banjarbaru, Makam Brigjen Hasan Basri
Monumen Divisi IV ALRI di Lianganggang Banjarbaru, Makam Brigjen Hasan Basri (banjarmasinpost.co.id/nurholis huda)

Pendirian monumen Divisi Alri tersebut dilaksanakan pada saat Danlanal Banjarmasin waktu itu adalah Letnan Kolonel (P) Dato Rusman.

Kedua alutsista itu dibawa DARI Surabaya menggunakan KRI Teluk Penyu, ke Banjarmasin, pada September 2013.

Selain menempatkan dua alutsista, TNI AL juga mengerahkan beberapa anggota marinir untuk ikut membantu proses pembangunan monumen yang nantinya dilengkapi jangkar kapal.

Karena alutsista ini adalah milik marinir, jadi perlu ada chemistry dan spirit antara marinir dengan monumen ALRI Divisi IV. Di luar Jawa, ini adalah kali pertama pembangunan monumen dengan tank sebagai objek utamanya.

Tank tersebut milik Resimen Kaveleri Karang Pilang Surabaya, Jatim. Terakhir, tank tersebut diikutsertakan dalam latihan gabungan di Sangatta, Kaltim, beberapa bulan lalu. Kendaraan perang dengan moncong sepanjang tiga meter tersebut dapat memuat tiga orang: seorang pengemudi, seorang penembak dan seorang sebagai komandan.

Meriam Howitzer 105 mm yang biasa diawaki sembilan orang tersebut juga berasal dari Resimen Artileri Karang Pilang Surabaya.

Dalam peresmiannya, monumen ini dihadiri oleh Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana Marsetio siap meresmikan Monumen Divisi IV  Angkatan Laut Republik Indonesia Kalimantan.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved