Pelajar di Martapura Keracunan MBG

Buntut Ratusan Siswa Keracunan Usai Santap MBG, Kodim Banjar Sidak ke SPGG Tungkaran, Ini Hasilnya

Pihak Kodim 1006/Banjar melakukan sidak ke SPPG Tungkaran Kabupaten Banjar, buntut 130 siswa diduga keracunan menu MBG

Penulis: Nurholis Huda | Editor: Irfani Rahman
Banjarmasinpost.co.id/Nurholis Huda
SIDAK - Suasana ketika inspeksi mendadak dilakukan Kodim Banjar ke SPPG di Tungkaran Banjar. Hal ini buntut dugaan ratusan siswa keracunan usai santap MBG 

BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Hingga Jumat (10/10/2025) siang terdata ada sekitar 130 siswa dari kemarin hingga hari ini yang terimbas sakit mual-mual kerena diduga keracunan Makan Gizi Gratis (MBG) di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan

Hal itu, menimpa ratusan siswa dari beberapa sekolah di Martapura. Ditelusuri itu diduga dari menu MBG yang dikonsumsi para siswa dari MBG yang dibuat dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

Menu yang diduga bermasalah itu dibuat oleh SPPG di Tungkaran pada Kamis (9/10/2025) kemarin yakni nasi kuning dan ayam suwir. 

Atas hal ini, menjadi atensi dariKomandan Kodim (Dandim) 1006/Banjar, Letkol Inf Bambang Prasetyo Prabujaya, yang mendatangi lokasi SPPG di Tungkaran Martapura.

Terpantau, Dandim masuk ke lokasi SPPG itu sekitar 15 hingga 20 menit. Juga Dandim, melihat sanitasi dan wadah MBG atau ompreng.

Baca juga: Korban Keracunan MBG di Martapura Tembus 130 Orang, Wakapolda Kalsel: Kita Tunggu Hasil Labfor

Baca juga: Korban Keracunan MBG di Martapura Banjar Bertambah, 20 Pelajar Datangi IGD, Ngaku Santap Menu Ini

"Jadi Kesimpulannya tentang sanitasi. Sanitasi harus dibenahi, tidak ada alasan tidak dibenahi. Karena itu berpengaruh ke hasil makanan. Artinya kebersihan bukan saat memasak tapi saat packing, pokoknya secara total," kata Dandim, Letkol Bambang Prasetyo Prabujaya menyampaikan investigasi awal.

Dandim bilang, diperlukan juga kondisi ruang pengemasan makanan yang memerlukan perbaikan sirkulasi udara yang memadai. 

"Ruangan untuk pengaturan packing makanan diperlukan blower agar sirkulasi udara lebih baik," lontarnya.

Disampaikan dia, soal sampel makanan saat ini pihak berwenang saat ini masih menanti hasil uji laboratorium dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta Dinas Kesehatan (Dinkes) terkait kualitas makanan dan sampel air yang digunakan. 

Karena hal ini berkaitan dengan,  kualitas makan, maka pihaknya menunggu hasil BPOM dan di Dinkes.

"Nanti mereka (BPOM dan Dinkes) yang menyampaikan datanya, Termasuk,sampel air telah diambil untuk memastikan kesesuaian dengan standar kesehatan," urai  Letkol Bambang.

Dandim 1006/Banjar menegaskan komitmennya bersama Pemerintah Daerah dan BPOM untuk mengawal program pemerintah, khususnya terkait penyediaan makanan bergizi (MBG), agar mencapai target tujuan Presiden. 

Penanganan Sementara

Sementara untuk suplai menu MBG dari SPPG Tungkaran dibenthentikan sementara.

"Sementara kita hentikan untuk dapur yang bersangkutan. Keputusan lebih lanjut akan diserahkan kepada pihak berwenang terkait setelah hasil laboratorium keluar,” katanya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved