B Focus Urban Life
Dalam Waktu Singkat DBD Bisa Merenggut Nyawa, Kota Banjarbaru Tetapkan Status Siaga
Kasus demam berdarah dengue (DBD) di wilayah Banjarbaru hingga kini terus menjadi perhatian serius semua kalangan.
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Kasus demam berdarah dengue (DBD) di wilayah Banjarbaru hingga kini terus menjadi perhatian serius semua kalangan.
Apalagi dalam waktu cukup singkat, merenggut nyawa.
Bahkan dengan peristiwa itu, Pemko Banjarbaru sempat akan menetapkan kasus DBD sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).
Namun rencana tersebut hingga kini belum dilaksanakan.
Pemko Banjarbaru masih menetapkan DBD dengan status siaga.
Baca: Curhat Istri SBY, Ani Yudhoyono yang Sakit Kanker Darah, Ibu AHY Ungkapkan Rasa Kagetnya
Baca: Pengakuan Warga Melihat Bocah Penunggu Sumur Tua di Kampung Batuah Banjarbaru
Baca: Alasan Iis Dahlia Menolak Brisia Jodie Pacari Anaknya, Devano Danendra Diungkap ke Billy Syahputra
Baca: Pengakuan Nia Ramadhani Soal Bajunya yang Paling Murah, Juga Hadiah Termahal dari Ardi Bakrie
"Statusnya masih siaga sampai tiga bulan ke depan," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjarbaru, Agus Widjaja.
Dia pun berharap, agar semua pihak ambil bagian untuk melakukan perhatian ekstra mengingat Kota Banjarbaru masih sering terjadi hujan.
"Statusnya siaga. Dari Pemko, Kecamatan, Kelurahan, Puskesmas, Dinkes dan semua masyarakat di Kota Banjarbaru diminta siaga," ujarnya.
Lebih lanjut, ditegaskan bahwa semuanya harus action dan bertindak untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan 3M plus.
Selain PSN 3M Plus, sejak Juni 2015 Kemenkes sudah mengenalkan program 1 rumah 1 juru pemantau jentik (Jumantik) untuk menurunkan angka kematian dan kesakitan akibat Demam Berdarah Dengue.
Setiap hari ada pasien DBD yang masuk dan keluar.