Supermoon 2019
Supermoon 19 Februari 2019 Disebut Juga Super Snow Moon, Cek Faktanya di sini
Untuk kedua kalinya fenomena langit supermoon akan terjadi di 2019 ini, tepatnya pada tanggal 19 Februari besok malam.
Penulis: Noor Masrida | Editor: Elpianur Achmad
2. Peristiwa Langit Lainnya yang Terjadi saat Super Snow Moon
Karena berada di rasi bintang Leo, saat fenomena Super Snow Moon bulan akan berada di bujur langit yang sama dengan bintang Regulus.
Bintang Regulus adalah bintang yang paling terang dalam konstelasi Leo.
Selain itu akan ada planet yang berada di titik yang sama juga. Yaitu ada Venus dan Saturnus. Kemudian ada Merkurius dan juga Neptunus.
Rasi bintang Orion juga akan terlihat terang di bagian langit timur dan tenggara.
Rasi bintang lainnya yang terlihat ada Taurus, Gemini, dan Canis Major. Canis Major ini tempat tinggal bintang paling terang di langit malam yaitu Sirius.
3. Penjelasan mengapa jarak Bulan Bumi berubah-ubah
Kalau Supermoon terjadi saat Bulan berada pada titik terdekat, berarti ada saatnya Bulan berada pada titik terjauh.
Jawabannya adalah karena orbit Bulan saat mengelilingi Bumi itu tidak bulat sempurna, tapi berbentuk elips atau oval, sama seperti orbit Bumi mengelilingi Matahari.
Baca: Jadwal Gerhana Bulan dari 2019 Sampai 2023 Dapat Dilihat di Indonesia, Supermoon 2019 Tidak
Orbit berbentuk elips inilah yang membuat jarak Bulan ke Bumi itu berubah-ubah.
Maka itu, kadang Bulan berada di titik terjauh, tapi bisa juga Bulan berada di titik terdekat dengan Bumi.
Namun, kalau dihitung secara keseluruhan, jarak antara Bumi dan Bulan itu rata-rata sekitar 384 kilometer.
4. Terjadi beberapa kali dalam setahun
Dilansir dari Kompas.com dari Earthsky, Supermoon adalah bulan baru atau purnama yang terjadi saat Bulan berada dalam rentang 90 persen dengan jarak terdekatnya dengan Bumi.
Sepanjang malam tersebut, bulan akan muncul 7 persen lebih besar dan 16 persen lebih terang dari biasanya.
Di Indonesia, Supermoon sendiri baru ramai dibicarakan pada tahun 2011.
Peristiwa ini akan menujukkan ukuran bulan yang tampak lebih besar hingga 14 persen dari biasannya.
Fenomena Supermoon biasa terjadi hingga 6 kali dalam setahun.
5. Tak akan ada bencana alam
Peristiwa Supermoon ini tidak akan menyebabkan terjadinya bencana alam di Bumi.
Masih dari Bobo.Grid.ID, saat Bulan berada dalam fase baru dan purnama, memang hal ini berdampak pada pasang-surut air laut.
Supermoon juga memang membuat air laut menjadi naik sekitar 5 sentimeter karena adanya tarikan gravitasi yang lebih besar daripada biasanya.