Heboh Isu Kiamat di Ponorogo, Ustadz Abdul Somad Jelaskan Soal Tanda Datangnya Hari Kiamat

Heboh isu kiamat di Ponorogo, Jawa Timur membuat warga resah, Rabu (12/3/2019). Cek Ustadz Abdul Somad menjelaskan soal datangnya Hari Kiamat.

Editor: Murhan
apunk
Ustadz Abdul Somad menyampaikan tausyiahnya pada Senin, (03/12/2018) di Masjid Sabilal Muhtadin, Banjarmasin. 

Tetapi justru terus semangat beramal soleh karena sesungguhnya manusia pasti akan mati.

Ustaz Somad mengatakan, beramal untuk dunia seakan hidup selama-lamanya.

Lalu beramal untuk akhirat seakan-akan mati besok.

"Alam akan berakhir, rumah yang besar akan hancur. Kereta (kendaraan) tak dibawa serta, yang dibawa hanyalah iman dan amal soleh," ujar Ustaz Abdul Somad.

Dikutip dari Surya, isu tersebut membuat bupati terheran-heran.

Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni mengatakan, 52 warga Desa Watu Bonang, Kecamatan Badegan mulai pindah ke Malang

setelah ada seorang warga desa setempat bernama Katimun yang menyebarkan isu kiamat dari rumah ke rumah.

"Yang membawa ajaran ini ke Ponorogo atau ke Desa Watu Bonang itu, warga kita namanya Katimun, jadi intinya mereka mengatakan kiamat sudah dekat, jamaah diminta menjual aset-aset yang dimiliki, untuk bekal di akhirat, atau dibawa dan disetorkan ke pondok, jamaah harus salat lima waktu di masjid," kata Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni saat, Rabu (13/3/2019).

Ipong menuturkan, sekitar dua bulan lalu, usai pulang menimba ilmu di Malang, Katimun mendatangi warga dari rumah ke rumah dan menyebarkan ajarannya.

Kepada warga, Katimun menyampaikan bahwa kiamat sudah dekat.

Selain meminta menjual aset yang dimiliki untuk bekal di akhirat atau dibawa ke pondok, Katimun juga meminta agar warga menyiapkan senjata atau membeli pedang seharga Rp 1 juta.

"Mereka bilang ramadhan besok ini akan ada huru-hara, perang. Jamaah diminta untuk membeli pedang ke pak kyai, harganya Rp 1juta, yang tidak beli pedang diminta menyiapkan senjata di rumah, dan seterusnya lah," kata Ipong.

Dalam ajaran tersebut, juga dikatakan bagi anggota pengajian yang ikut ke Malang akan selamat dan terhindar dari kiamat.

"Ini nggak masuk akal, mereka sampaikan kalau ikut grup ini, kalau dunia ini kiamat, mereka tidak ikut kiamat," kata Ipong.

Ipong mengatakan pengikut kyai asal kasembon itu tidak hanya berasal dari Ponorogo saja.

Rumah milik warga Desa Watu Bonang, Kecamatan Badegan, Ponorogo, yang dijual Rp 20 juta karena pindah ke Malang.
Rumah milik warga Desa Watu Bonang, Kecamatan Badegan, Ponorogo, yang dijual Rp 20 juta karena pindah ke Malang. ((surabaya.tribunnews.com/rahadian bagus))

Informasinya berasal dari berbagai kabupaten di Jawa Timur.

"Ini memang nggak bisa didekati level kapolsek, nggak bisa, harus dari Polda Jawa Timur, Pemprov Jatim," imbuhnya.

(bangkapos.com/Alza Munzi)

Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Warga Termakan Isu Kiamat dan Beli Pedang, Ustaz Abdul Somad Jelaskan Tanda-tanda Kiamat Sebenarnya

Sumber: Bangka Pos
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved