Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani
Pelaksanaan Serasi 2018 Masih Terseok-seok, Petani di Kalsel Masih Terkendala ini
Di Kalsel, pelaksanaan Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (Serasi) 2018 masih terseok-seok.
BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Di Kalsel, pelaksanaan Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (Serasi) 2018 masih terseok-seok.
Meski begitu Kementerian Pertanian (Kementan) bertekad melanjutkan program tersebut, bahkan memperluas area dan sebaran wilayahnya.
Pada 2018, luasan program Serasi di Kalsel cuma 200 hektare (Ha) yang berlokasi di Desa Tajaulandung dan Kelilingbenteng Ilir Kecamatan Sungaitabuk Kabupaten Banjar.
Tahun ini Serasi di Kalsel diperluas ke beberapa daerah.
Yakni di Kabupaten Baritokuala (Batola) seluas 100 ribu Ha, disusul Banjar 35 ribu Ha, Tanahlaut 30 ribu Ha, Hulu Sungai Selatan (HSS) 30 ribu Ha dan Hulu Sungai Utara (HSU) 20 ribu Ha.
Baca: Perasaan Ayu Ting Ting dan Ivan Gunawan yang Tersembunyi Diungkap, Igun Cemburu Shaheer Sheikh?
Baca: Undangan Resepsi Pernikahan Syahrini & Reino Barack untuk yang Sering Nyinyir, Luna Maya di Daftar?
Baca: April Mob 2019, Fakta-fakta April Fools Day, Termasuk Sejarah Kelam & Bencana Tewaskan Ratusan Orang
Baca: Bongkar Fakta Hubungan Ariel Noah dan Luna Maya, Sarah Amalia Sebut Eks Reino Barack Pelakor
"Bahkan target luasan di Banjar ditambah lagi menjadi 40 ribu hektare," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Banjar HM Fachry, kemarin.
Apakah yakin Serasi 2019 berhasil? "Kita tunggu dulu hasil SID (survey, investigation and design)nya. Saat ini konsultan dari provinsi kan masih bergerak di lapangan," jawabnya.
Fachry menuturkan konsultan tersebut memetakan kondisi faktual di lapangan.
Tujuannya memilih dan menetapkan lokasi yang paling layak dijadikan tempat program Serasi.
Persyaratan lahan untuk Serasi yakni lahan rawa dangkal.
Melalui kegiatan SID itu pula, konsultan akan merancang sarana dan prasarana pendukung atau rekayasa teknologi untuk mengatasi kendala teknis di lapangan.
Di antaranya menyangkut tata air.
 
"Itulah yang cukup penting ditangani dan diatasi. Kendala utama pengembangan usaha tani di Banua ini termasuk di Banjar adalah sulitnya mengatur air," sebut Fachry.
Saat ini, lanjutnya, sudah dilakukan identifikasi calon petani dan calon lokasi (CPCL) di semua kecamatan yang ada lahan rawa lebak dan rawa pasang surut.
Jika SID selesai, Serasi bisa mulai dilaksanakan.
"Mudah-mudahan bisa sesuai target. Bisa saja dari SID yang disampaikan ada sebagian area yang tak memungkinkan. Karena itu sharing diperlukan," sebutnya.


 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					![[FULL] Ulah Israel Buat Gencatan Senjata Gaza Rapuh, Pakar Desak AS: Trump Harus Menekan Netanyahu](https://img.youtube.com/vi/BwX4ebwTZ84/mqdefault.jpg) 
				
			 
											 
											 
											 
											