Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani
Pemerintah Terapkan Pola Tanam Tabela Pada Program Serasi dengan Tujuan ini
TANAM benih langsung (Tabela) memang lebih boros benih karena penebarannya dilakukan secara rapat.
BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - TANAM benih langsung (Tabela) memang lebih boros benih karena penebarannya dilakukan secara rapat.
Tiap hektare perlu 80 kilogram.
Jauh hemat pola tanam tugal yang hanya 25 kilogram dan pola semai sekitar 35 kilogram.
"Jika dikalkulasi secara keseluruhan biaya usaha tani padi, penerapan tabela mampu menghemat biaya cukup signifikan," beber Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Banjar HM Fachry, kemarin.
Ini karena pola tabela meniadakan kegiatan penyemaian bibit dan penanaman.
Upah penanaman padi saat ini Rp 75 ribu sehari, padahal kemampuan tiap orang dalam sehari cuma satu borong.
Baca: Sule Pernah Sebut Akan Nikah April 2019, Ayah Rizky Febian dan Naomi Zaskia Terciduk Bersama
Baca: Penampakan Krisdayanti Panen Kentang Disorot, Lihat Penampilan Ibu Aurel Hermansyah Saat di Kebun
Baca: Perasaan Ayu Ting Ting dan Ivan Gunawan yang Tersembunyi Diungkap, Igun Cemburu Shaheer Sheikh?
Baca: Syahrini Tampil Perdana Usai Menikah dengan Eks Luna Maya, Jessica Iskandar: Bau Ranjang Pengantin
Baca: Bongkar Fakta Hubungan Ariel Noah dan Luna Maya, Sarah Amalia Sebut Eks Reino Barack Pelakor
Artinya, untuk luasan satu hektare perlu waktu satu bulan.
"Tinggal dihitung saja Rp 75 ribu dikali 30 hari, lumayan banyak cost-nya. Beda dengan tabela yang tiap orang mampu menuntaskan satu hektare," beber Fachry.
Penerapan tabela pada program Serasi, sebutnya, bertujuan menaikkan Indeks Panen (IP) dari 100 ke 200.
Caranya yakni melalui penanaman dua kali dalam setahun.
Optimalisasi lahan rawa tersebut diharapkan mampu menaikkan produksi gabah di Banjar secara signifikan.


 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			 
											 
											 
											 
											