Selebrita
Syahrini Diprotes Saat Berpose Bersama Eks Luna Maya, Pakaian Istri Reino Barack Sumber Masalahnya
Syahrini diprotes saat berpose bersama mantan kekasih Luna Maya yang kini suaminya, Reino Barak. Bahan pakaiannya yang jadi penyebabnya.
Revolusi fashion pernah terjadi di tahun 90-an, saat adanya gerakan anti penggunaan bulu binatang dan siapapun yang memakainya bisa langsung menjadi sasaran
Di tahun 1994, sejumlah supermodel ternama dunia, seperti Naomi Campbell, Claudia Schiffer dan Elle Macpherson pernah dengan bangganya berpose telanjang untuk PETA atau gerakan pemerhati binatang.
Para supermodel itu mengangkat slogan, "lebih baik telanjang dari pada pakai bulu-bulu binatang."
Saat itu juga pembunuhan kejam terhadap binatang-binatang demi kemewahan fashion dianggap sebagai tindakan yang sia-sia," tulis akun @animalstoriesindonesia, dikutip TribunJatim.com, Kamis siang.
Berapakah harga dan seperti apakah mantel yang dipakai Syahrini itu?
Setelah resmi menjadi istri Reino Barack, Syahrini menikmati waktu liburan di Swiss, Eropa selama satu minggu bersama sang suami.
Selama menikmati waktu liburan di Eropa, Syahrini diketahui kerap mengenakan jaket bulu berwarna kelabu.
Setelah ditelusuri oleh Grid.ID (grup TribunJatim.com), mantel bulu berwarna kelabu yang kerap digunakan Syahrini tersebut adalah mantel berbahan asli bulu binatang.
Mantel sepanjang lutut dengan warna kelabu tersebut adalah mantel bulu Chinchilla.
Chinchilla Fur Coat adalah fashion item yang sedang tren akhir-akhir ini.
Chinchilla Fur Coat adalah mantel bulu khusus yang terbuat dari bulu hewan pengerat yang morfologi tubuhnya mirip seperti kelinci.
Hewan ini ditemukan banyak berkembang biak di daerah Amerika Selatan seperti Peru, Argentina dan Chile.
Chinchilla Fur Coat sangat populer dikalangan karena kualitas bulunya yang senilai dengan bulu mink.
Terlepas dari kepopulerannya sebagai fashion item di antara artis mancanegara seperti Taylor Swift atau Kim Kardashian, mantel bulu ini rupanya kerap menimbulkan permasalahan di antara para pecinta hewan.
Sebab, melansir laman Animal Legal and Historical Center, di beberapa negara produksi mantel bulu Chinchilla dilakukan dengan tidak manusiawi yakni membunuh demi keuntungan bisnis.