KalselPedia
KalselPedia : Mengenal Inovasi Desa Jejangkit Timur di Batola, dan Daftar Seluruh Desa di Batola
Selama ini kabupaten Batola dikenal mempunyai 17 kecamatan dan sebanyak 195 desa. Setiap desa di Batola punya potensi dan keunikan tersendiri.
Penulis: Edi Nugroho | Editor: Elpianur Achmad
BANJARMASINPOST.CO.ID - KAPUBATEN Barito Kuala memiliki luas wilayah 3.284 km persegi dan berpenduduk sebanyak 276.066.
Dengan ber-ibukota Marabahan, Kabupaten Batola terletak paling barat dari Provinsi Kalimantan Selatan dengan batas-batas: sebelah utara Kabupaten Hulu Sungai Utara dan Kabupaten Tapin, sebelah selatan Laut Jawa, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Banjar dan Kota Banjarmasin, sedangkan sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Kapuas Provinsi Kalimantan Tengah.
Selama ini kabupaten Batola dikenal mempunyai 17 kecamatan dan sebanyak 195 desa. Setiap desa di Batola punya potensi dan keunikan tersendiri.
Berikut salah satu inovasi di Desa Jejangkit Timur, Kecamatan Jejangkit, Kabupaten Batola.
Desa Jejangkit Timur, Kecamatan Jejangkit Timur, Kabupaten Batola, pernah menoreh prestasi.
Soalnya, desa tersebut mendapakan penghargaaan dari Bupati Batola Hj Noormiliyani terkait inovasi pembangunan bidang air bersih pada puncak hari jadi ke-59 Kabupaten Batola, Selasa (8/1/2019) lalu di halaman kantor kabupaten setempat. Pembangunan sarana air bersih mandiri ini diprakarsai oleh Kepala Desa Jejangkit Timur Muamar.
Dulu sebelum ada instalasi air bersih skala desa dari pemikiran Kades Jejangkit Timur, Muamar, warga menggunakan air sungai dan air tadah hujan untuk keperluan sehari-hari seperti minum, memasak, mandi hingga mencuci pakaian. Dulu, air sungainya itu sangat masam, kalat dan warna merah.
Dengan menggunakan dana desa, pihak desa bisa membuat instalasi pengolahan air bersih sendiri, bukan dari perusahaan daerah air minum (PDAM). awalnya hampir semua sumber-sumber air di Desa Jejangkit Timur di RT 06 mengalami keasaman air tinggi sehingga tak bisa digunakan atau dikonsumsi.
Namun dengan dibuatnya sistem instalasi air bersih skala desa, sekarang air asam tinggi itu bisa diubah menjadi air bersih. Nah, saat ini instalasi pengolahan air bersih yang dikelola badan usaha milik desa ini bisa mendapatkan penghasilan bersih rata-rata Rp4 juta per bulannya.
Awalnya air sungai di Desa Jejangkit Timurnya sangat asam, yakni PH2 sampai PH3 kini bisa dibah menjadi PH7 atau layak minum setelah melalui pengolahan air sehingga layak dikonsumsi warga.
Pihak desa pun membuat sistem pengolahan air beberapa penyaringan dan sistem kerjanya mirip milik PDAM. Bedanya di desa Jejangkit Timur menggunakan air asam tinggi sebagai bahan baku. Air asam tinggi itu rasanya sangat kalat atau sepet dan warna airnya kemerah-kemerahan di tangan.
Untuk ide pembuatan instalasi pengolahan air bersih skala desa ini, Muamar mengaku awalnya sering melihat instalasi pengolahan air bersih di sejumlah kabupaten di Kalsel.
Waktu itu, kades desa Jejangkit Timur berpikir akan membuat instalasi air bersih dalam skala desa.
Alhamdullah, idenya ini disetujui oleh Pemkab Batola dan bisa memakai dana desa. Ini menjadi kebanggaan Desa Jejangkit Timur.
Sang kades pun mengamati instalasi air pengolahan air bersih di Kelumpang, Kotabaru sebesar 20 liter per detik, dan juga melihat pengolahan air bersih di kawasan Sambang Makmur.
