Berita Banjarmasin
Tim Keamanan Pangan dari DKP3 Kota Banjarmasin Dapati Tomat Mengandung Pestisida
Sejumlah produk bahan pangan di Pasar Sentra Antasari Banjarmasin diperiksa oleh tim dari Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3)
Penulis: Isti Rohayanti | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Sejumlah produk bahan pangan di Pasar Sentra Antasari Banjarmasin diperiksa oleh tim dari Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Banjarmasin, Selasa (28/5/2019).
Mereka memeriksa daging, sayur dan beras di lokasi tersebut untuk memastikan keamanan produk yang dijual.
Selain itu memantau ketersediaan bahan dan harga di pasaran.
Ketika pemeriksaan, pada pasar traditional itu didapati adanya pedagang yang menjual sayur mengandung pestisida.
Hal itu diketahui pascauji lab cepat yang dilakukan di lokasi.
Baca: Presiden Jokowi Teken Kepres Cuti Bersama Lebaran dan Natal 2019, Ini Jadwal Lengkapnya
Baca: Jelang Idul Fitri 1440 H, Tausiah Ustadz Abdul Somad Tentang Anjuran Wanita Haid Saat Sholat Ied
Baca: Tangis Ani Yudhoyono Dengar Tuduhan Pura-Pura Sakit Diungkap SBY Saat Jalani Perawatan Kanker Darah
Baca: Bisakah Wanita Haid Raih Malam Lailatul Qadar di Ramadhan 1440 H? Ini 3 Amalannya
Medik Veteriner DKP3, drh Annang Dwijatmiko sekaligus koordinator dalam tim pemeriksaan tersebut menerangkan bahwa tomat yang diperiksa memang mengandung pestisida.
Namun bukan berarti membahayakan untuk dimakan.
Ia menyarankan agar pembeli cukup cerdas dalam mengkonsumsi sayuran yang dijual di pasaran.
Utamanya mencuci sayur terlebih dahulu sebelum dimanfaatkan.
"Kalau dari segi kesehatan memang pestisida biasanya langsung menimbulkan mual karena keracunan obat-obat kimia. Mungkin itu bisa diwaspadai dan diantisipasi dari masyarakat yang mengkonsumsi caranya biasanya dicuci dulu terlebih dahulu menggunakan sabun yang aman ramah," ucap drh Annang.
Ada dua sampel sayuran yang diuji pada pasar tersebut.
Keduanya merupakan milik pedagang yang sama, yakni Ibad.
Sayuran yang diuji ialah cabe dan tomat.
drh Annang mengatakan, sampel tomat yang diuji merupakan produk dari Jawa.
Sementara cabe didapat dari petani lokal.
