Pilkada 2020
Soal Pilkada 2020, Dewan Optimis Berjalan Lancar Kondusif, Libatkan 2,8 Juta Pemilih
Tak terasa masa jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalsel serta Bupati dan Wakil Bupati di tujuh Kabupaten/Kota di Kalsel sebentar lagi berakhir.
Penulis: Achmad Maudhody | Editor: Didik Triomarsidi
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Tak terasa masa jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalsel serta Bupati dan Wakil Bupati di tujuh Kabupaten/Kota di Kalsel sebentar lagi berakhir.
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kalsel akan diselenggarakan pada Tahun 2020 dan diprediksi melibatkan pemilih yang jumlahnya tak jauh berbeda dari Pemilih Pemilu 2019 sekitar 2,8 juta orang.
Menghadapi Pilkada 2020, Ketua DPRD Kalsel H Burhanuddin optimis Pilkada 2020 di Kalsel akan berlangsung aman dan kondusif.
Menurutnya, mayoritas masyarakat di Kalsel sudah cerdas berdemokrasi terbukti dari pelaksanaan Pemilu-Pemilu sebelumnya.
Apalagi pada Pemilu 2019 menurut H Burhanuddin, walaupun secara teknis Pemilihan memuat cukup banyak jenis surat suara, Pemilu di Kalsel tergolong cukup sukses.
Baca: Asik Santap Sahur, Samri & Kaluarganya Berlarian Keluar, Mendadak Rumahnya Roboh Rata dengan Tanah
Baca: Tubuh Sampai Jok Motor Digeledah Polisi, Polres Tanahbumbu Khawatir Terjadi Tindak Kejahatan
Baca: BREAKING NEWS - Warga Geger, Bayi Kondisi Masih Hidup Ditemukan di Jalan Tunjung Maya Banjarmasin
Buktinya tingkat partisipasi secara kuantitas dan kualitas Pemilih di Kalsel tinggi, walaupun tak dipungkiri adanya kesedihan karena jatuhnya puluhan penyelenggara ad hoc Pemilu 2019 karena rumit dan melelahkannya proses Pemilu 2019.
"Kami optimis suhu politik tak akan sepanas Pemilu 2019, karena Pemilu 2019 yang membikin cukup panas itu Pilpres. Jadi untuk Pilkada kami optimis suhu akan tetap dingin," kata H Burhanuddin.
Terkait praktek politik uang, walau diawasi oleh berbagai pihak berwenang termasuk Bawaslu, H Burhanuddin mengakui sulit untuk dengan instan menghilangkan praktek politik uang di Indonesia.
Karenanya pihaknya mengimbau bagi peserta Pemilu dan masyarakat sebagai Pemilih untuk secara sadar memerangi praktek politik uang dalam gelar demokrasi agar Pemimpin yang terpilih murni karena figur dan kompetensinya.
(Banjarmasinpost.co.id/Achmad Maudhody)
