BPost Cetak
Direskrimum Polda Kalteng Kombes Ignatius Agung Prasetyoko : Terduga Teroris Diintai Selama 6 Bulan
Warga Kalimantan Tengah kembali digegerkan penangkapan terduga teroris di Palangkaraya dan Gunungmas, Senin (10/6/2019).
Penulis: Fathurahman | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, PALANGKARAYA - Warga Kalimantan Tengah kembali digegerkan penangkapan terduga teroris di Palangkaraya dan Gunungmas, Senin (10/6/2019).
Sebelumnya, pada 13 Agustus 2018, Densus 88 bersama Polda Kalteng juga menangkap terduga teroris di Palangkaraya.
Di tengah kesibukannya memeriksa terduga teroris, Direktur Reserse Krimimal Umum (Direskrimum) Polda Kalteng Kombes Agung Prasetyoko bersedia menerima BPost di ruang kerjanya, Rabu (12/6), untuk wawancara mengenai kasus ini.
Bagaimana kesibukannya pascapenangkapan teroris?
Ini tugas kami untuk menjaga kamtibmas Kalteng sehingga tidak ada kata capek untuk melayani dan mengayomi masyarakat.
Baca: Pasca Penangkapan Terduga Teroris, Polisi Ungkap Tersangka Dijanjikan Pekerjaan di Kalteng
Baca: Mengunjungi Perajin Alat Musik Dayak di Gunungmas, Kecapi Harmuda Sampai ke Selandia Baru
Baca: Sanksi 15 ASN di TanahbumbuTunggu Hasil Sidang Tim, Gara-gara Tidak Masuk Kerja Usai Cuti Lebaran
Baca: Umur 93 Tahun, Dr Mahathir Mohammad Tetap Energik, Ini Rahasia Diungkap Perdana Menteri Malaysia
Apa persiapan sebelum melakukan penangkapan?
Perencanaan sudah dilakukan lama. Apalagi setelah terdeteksi ada jaringan teroris masuk Kalteng. Koordinasi antara Polda dan Mabes terus dilakukan untuk penanganannya. Kami pun fokus memantau tersangka ketika menyewa bedakan di Palangkaraya dan Gunungmas.
Kami mendapat info warga sekitar ada ritual aneh yang dilakukan mereka. Mereka tidak salat Idulfitri dan lebih banyak mengurung diri dalam bedakan. Juga tidak pernah sosialisasi dengan tetangga. Ini yang makin mencurigakan.
Berapa lama pengintaian dan bagaimana penyelidikannya?
Polri melakukan pengintaian sejak enam bulan lalu saat kawanan tersebut masih di Aceh hingga mereka berpencar ke Medan, ke Makassar, lalu ke Palangkaraya dan Gunungmas. Soal undercover itu teknis, maaf saya tidak bisa menjawabnya.

Berapa personel yang diturunkan?
Banyak sekali yang dilibatkan dalam penangkapan kemarin. Dari berbagai satuan, Ditkrimum, Brimob, Polres Palangkaraya, Polres Gunungmas, juga lurah, ketua RT dan ada ratusan orang yang turut membantu. Juga di-back up TNI.
Penangkapan berjalan lancar. Bagaimana perasaan Anda?
Ya, benar meski ada sedikit perlawanan. Tapi akhirnya mereka berhasil diamankan.
Penangkapan terduga teroris di Kalteng sudah yang ke berapa kali?
Hingga saat ini yang saya tahu selama berugas di Polda Kalteng, ada dua kasus. Sebelumnya pada Agustus 2018, seorang terduga sempat diamankan dan diproses di Mabes Polri namun tidak terkait dengan jaringan sekarang. Yang ditangkap Senin lalu jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Kenapa Palangkaraya dan Gunungmas dijadikan mereka tempat persembunyian?
Mereka ingin kembali menghimpun kekuatan lewat Kalteng, karena ada dua orang selnya di Kalteng. Kabupaten Gunungmas ditargetkan jadi lokasi pelatihan karena masih sepi dan Palangkaraya untuk pengumpulan logistik.
Mereka rencananya melakukan aksi makar di Jakarta. Sehingga sebelumnya mereka mengumpulkan kekuatan dengan melakukan pelatihan.
Baca: Gading Marten Dijodohkan dengan Putri Menteri Susi, Roy Marten : Nggak Ngebayangkan Besanan Menteri
Baca: Kerap Berbusana Seksi, Kekasih Kevin Aprilio Jadi Sorotan, Vicy Melanie Ngaku Disuruh Pacar
Baca: Demi Konten Youtube, Blogger Motor Ini Tewas Saat Mengendarai Motor Pakai Kaki
Harapan atau imbaun apa yang ingin Anda sampaikan kepada warga Kalteng?
Tingkatkan rasa kebangsaan, kebersamaan, semangat persatuan dan kesatuan dalam bermasyarakat dan bernegara. Jangan ada pikiran mengubah ideologi negara. Tetaplah dalam bingkai NKRI harga mati.
Polda Kalteng tidak akan pernah menyerah dan takut terhadap ancaman terorisme, sehingga kami akan tetap menjalankan fungsi dengan baik dalam mengayomi, melindungi masyarakat bersama TNI.
(banjarmasinpost.co.id/faturahman)