Berita Kabupaten Banjar

Dua Kecamatan Mulai Tanam Padi Program Serasi, di Sini Lokasinya

Pelan tapi pasti program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (Serasi) 2019 di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel), terus berjalan.

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Eka Dinayanti
HM FACHRY UNTUK BPOST GROUP
Pertumbuhan rumpun padi program Serasi 2018 tak merata akibat genangan air dalam yang sempat melanda hamparan lahan sawah. Tahun ini tata airnya ditangani lebih baik lagi. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Pelan tapi pasti program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (Serasi) 2019 di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel), terus berjalan.

Bahkan sejak sekitar sebulan lalu, kegiatan penanaman mulai dilaksanakan.

Setidaknya ada di dua wayah yakni di Kecamatan Cintapuri Darussalam dan Martapura Barat.

"Yang di Cintapuri contohnya di desa Simpanglima dan Cindangjaya sedangkan di Martapura Barat contohnya di Desa Sungaibatang dan Sungairangas," beber Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Banjar HM Fachry, Senin (24/06/2019).

Ia menuturkan karakteristik dua wilayah itu berupa tadah hujan sehingga bisa lebih awal digarap.

Pasalnya genangan air di area persawahan tidak terlalu dalam.

Baca: Pertanyaan Menohok Gading Marten pada Gisella yang Bawa Gempita & Wijaya Saputra ke Australia

Baca: Daftar Makanan Pencegah Kanker Otak Seperti Diderita Agung Hercules, Murah dan Mudah Dicari

Baca: 7 Fakta Game PUBG Haram di Aceh, Satpol PP Batalkan Turnamen Hingga Tanggapan Ustadz Abdul Somad

Baca: Pembalasan Nagita Slavina pada Raffi Ahmad yang Ingin Nikah Lagi dalam Video Pranknya

Dikatakannya, tahun ini Kabupaten Banjar mendapat alokasi 38 ribu hektare untuk kegiatan Serasi yang digulirkan Kementerian Pertanian.

Saat ini tim konsultan dari Universitas Lambung Mangkurat (ULM) juga masih terus bergerak di lapangan melakukan survei investigasi desain (SID).

Kegiatan itu guna menetapkan lahan yang layak untuk pelaksanaan Serasi.

Saat ini telah tercatat 22.776 hektare hasil SID.

Secara teknis luasan lahan ini telah dinyatakan aman, air bisa dikelola atau diatur.

Fachry mengatakan pihaknya dibantu TNI dalam pelaksanaan Serasi.

Pada level di lapangan, PPL didampingi babinsa melakukan pendampingan kepada para petani.

Dikatakannya, tujuh unit ekskavator besar sejak Ramadan lalu beraktivitas di wilayah Cintapuri dan Martapura Barat.

Kegiatannya berupa pembuatan atau pembenahan tanggul saluran air.

Sekadar diketahui, pola penanaman program Serasi yakni Tabela (tanam benih langsung).

Ini artinya, kondisi lahan mesti macak-macak atau minim air (becek) sehingga benih padi mudah ditaburkan.

"Dua lokasi sejak beberapa pekan lalu mulai jalan kegiatannya yakni di Sungairangas dan Sindangjaya. Kalau yang sudah tanam di Simpanglima," beber Fachry.

Setelah lebaran kegiatan Serasi juga mulai intens direalisasikan di wilayah Kecamatan Mataraman, Astambul, termasuk juga di Karangintan," sebutnya.

Pejabat eselon II di Bumi Barakat ini mengatakan program Serasi memang mempersyaratkan tata air yang baik.

Karena itu lahan yang telah ditetapkan sesuai hasil SID, dibenahi tata airnya.

Upaya itu penting guna mengendalikan air, terutama saat musim penghujan dan musim kemarau.

Pembenahan tanggul juga dilengkapi pintu-pintu airnya untuk mempermudah mempertahankan genangan air secukupnya di hamparan lahan.

"Dibikin pintu-pintu supaya air di lahan tiral langsung habis. Itu pembuatan tata airnya per kluster.

Satu kluster minimal 100 hektare, di blok dengan tanggul keliling," beber Fachry.

Ia optimistis Serasi tahun ini bisa terlaksana lancar meski belum sepenuhnya.

"Target kami setidaknya terealisasi 20-an ribu hektare karena kan memang peralatan yang tersedia terbatas," tandasnya.

Pada lahan lebak realisasinya agak lama karena tanan padi lokal yang ditanam petani panen saat kemarau sekitar Juli atau Agustus hingga September.

"Jadi nanti di sebagian wilayah mungkin realisasinya sekitar Oktober atau November," sebutnya.

Ia mengatakan kondisi tersebut masih memungkinkan. Soalnya, penanaman padi lokal pun kadang juga mundur hingga bulan Mei.
"Padi unggul program Serasi kan usia panennya empat bulan. Jadi, masih cukup waktunya," tandas Fachry.

Sementara itu kalangan petani di Kabupaten Banjar berharap program Serasi kali ini bisa lebih tepat waktu pelaksanaannya.

"Semoga tidak seperti Serasi 2018, mepet sekali pelaksanaannya pada akhir Desember dan Januari sehingga akhirnya berbenturan waktunya dengan musim tanam padi lokal," ucap Ahmad, petani di Kecamatan Martapura Barat.

(banjarmasinpost.co.id/roy)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved