PPDB 2019
Polemik PPDB Online Sistem Zonasi Jadi Sorotan Ombudsman Kalsel, Nurhlois Sebut ini
Sedangkan Kadisdik Kota Banjarmasin, Totok Agus Daryanto saat dikonfirmasi terkait masih banyaknya sekolah yang terpenuhi kuota siswa
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Sedangkan Kadisdik Kota Banjarmasin, Totok Agus Daryanto saat dikonfirmasi terkait masih banyaknya sekolah yang terpenuhi kuota siswa, pun tidak menampiknya.
Meskipun demikian, ia mengatakan pihaknya masih akan menganalisa lebih jauh tentang sebaran siswa tersebut sebelum nantinya akan direncanakan pendistribusian peserta didik.
Mengenai riuhnya proses PPDB Online di Kalimantan Selatan (Kalsel) termasuk di Kota Banjarmasin menjadi catatan tersendiri Ombudsman RI Perwakilan Kalsel.
Ketua Ombudsman RI Kalsel, Noorhalis Majid nyatakan ada beberapa hal yang menjadi perhatiannya selama proses PPDB Online di Kalsel khususnya PPDB SMA Negeri.
Baca: Data Terbaru Mencatat Kuota SMPN 12 dan 14 Sudah Cukup, 17 Sekolah Masih Kekurangan Pendaftar
Baca: Sadis, Hepri Tebas Kepala Ayahnya Menggunakan Kapak hingga Terputus, Ibunda Histeris di TKP
Baca: Mertua Ahok Ungkap Puput Nastiti Devi Tak Pulang Saat Idulfitri, Nicholas Sean Sebut BTP Sudah Nikah
Baca: Link dan Jadwal Pengumuman Hasil Seleksi SBMPTN 2019 via sbmptn.ltmpt.ac.id, Cek Juga Jalur Mandiri
Menurutnya, belum optimalnya tahapan sosialisasi terkait aturan dan tata cara mengikuti PPDB Online berujung masih banyaknya orangtua dan murid yang kebingungan dan kecewa karena hasil seleksi PPDB berkonsep zonasi tak sesuai harapan.
Menurut Noorhalis Majid, banyak orangtua dan murid yang tak sepenuhnya memahami jalur-jalur PPDB Online dan definisi masing-masing jalur tersebut.
Kesalahpahaman akan sistem kualifikasi yang dikira akumulatif juga membuat banyak orangtua dan siswa kecewa dengan hasil PPDB.
"Banyak mengira dengan jarak dan nilai hasil ujian akumulatif diperhitungkan, padahal kalau masuk zonasi nilai sama sekali bukan faktor dan sebaliknya di jalur prestasi, jarak sama sekali bukan faktor," kata Noorhalis Majid.
Selain itu, gangguan sistem di hari pertama PPDB Online juga dinilai sempat mengganggu proses, dimana aplikasi Google Maps yang jadi acuan sistem PPDB Online di Indonesia diduga sempat overload.