Kisah Makam di Pusat Perbelanjaan

Pasar Los Batu Kandangan HSS, Dibangun dengan Dukungan Habib Ali Ayah Habib Husien

Pasar Kandangan yang kini namanya Pasar Los Batu tak lepas dari sejarah dakwah Habib Ali Assegaf dan anaknya habib Hsuein yang sampai sekarang

Penulis: Hanani | Editor: Didik Triomarsidi
banjarmasinpost.co.id/hanani
Makam Al Habib Husien Bin Ali Assegaf bin Idrus Assegaf yang letaknya di Pasar Los Batu Kandangan, tepatnya di tengah pertokoan. Makan tersebut tiap hari diziarahi pengunjung dari Kandangan maupun luar daerah yang sekaligus hendak berbelanja ke Pasar Kandangan. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, KANDANGAN - Pasar Kandangan yang kini namanya Pasar Los Batu tak lepas dari sejarah dakwah Habib Ali Assegaf dan anaknya habib Hsuein yang sampai sekarang bermakam di tengah pertokoan pasar tersebut.

Dibangun antara tahun 1937-1938, sebelum kemerdekaan RI, sebelum dibangun pasar, di sekitar lokasi makam Habib Husien terdapat masjid yang dibangun ayahnya tersebut.

Habib Azis, juriat keturunan Habib Husien atau cucu dari habib bermakan di tengah pasar tersebut kepada banjarmasinpost.co.id menuturkan, atas persetujuan Habib Ali yang tinggal di lingkungan sekitar akhirnya dibangun pasar.

Sedangkan masjid dipindah ke Jalan Kali Mati, atau Teluk Masjid, yang kini berdiri masjid Takwa.

Baca: Unik, Sebelum Belanja, Pengunjung Pasar Los Batu Kandangan HSS Ini Ziarah Dulu

Baca: Siapakan Habib Husien? Ternyata Keturunan Ulama dari Hadral Maut dan Wafat Diusia Muda

Baca: Ada Upaya Memindah Makam Habib Husien di Kadangan Namun Selalu Gagal, Terungkap Penyebabnya

Namun, karena selalu gagal menggali makam akibat hal di luar nalar, akhirnya makan Husien pun tetaputuh tak tersentuh. Dulu bangunan Pasar Los batu Kandangan beratap sirap.

Setelah dibangun pasar, tata kotanya pun berubah. Di sekitar pasar, dibangun pelabuhan tempat tambat kapal-kapal besar. Pelabuhan tersebut menjadi fasilitas transportasi air Kandangan- Nagara atau Daha.

“Dulu barang-barang dagangan diangkut menggunakan kapal. Nagara menjadi pelabuhan terbesar di Banua Anam, karena saa itu sungai-sungainya masih lebar dan menjadi akses utama sarana transportasi,” kata Habib Azis. (banjarmasinpost.co.id/hanani)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved